News

Alasan Dosen UGM Bikin Wastafel Portabel

0
wastafel ke RW
Wastafel portabel UGM ( Humas UGM)

STARJOGJA.COM, Info – Berangkat dari pengamatannya yang menyaksikan berbagai pusat perbelanjaan dan pasar tradisional yang masih ramai dikunjungi banyak orang sangat sehingga berisiko terjadinya penularan covid-19. Dosen UGM Dr. Jayan Sentanuhadi akhirnya memiliki ide untuk membuat tempat cuci tangan atau wastafel portabel. Tidak berbeda dengan tempat cuci tangan yang kita kenal, wastafel portable ini dilengkapi dengan keran air mengalir dan sabun cair.

“Saya kepikiran orang di pasar sih awalnya. Tidak mungkin pasar di tutup, masih banyak orang datang. Bagi saya orang teknik, mikirnya sederhan, mencegah lebih baik dan biayanya lebih murah,” kata Jayan, Selasa (14/4).

Jayan menuturkan ia membuat wastafel ini konsepnya cukup sederhana karena cukup menyediakan bak penampung dari ukuran 50 hingga 300 liter. Lalu air tersebut dialirkan ke lewat kran air. Sementara air buangan ditampung ke dalam dirigen. “Intinya menyediakan air bersih dan sabun cair serta tisu di lokasi dimana tidak ada sumber air dan lokasi yang berada di pusat keramaian,” katanya.

Baca Juga : Kursi Periksa Gigi Portabel UGM Ini Bisa Dilipat

Menurutnya wastafel portabel ini menggunakan sabun dan dibilas dengan air mengalir sehingga diharapkan mampu mencegah penularan virus Covid-19 di berbagai pusat keramaian. “Protein yang menyelimuti virus corona akan hancur bila kena zat yang bersifat basa seperti sabun. Jadi tidak perlu sabun antiseptik atau hand sanitizer atau alkohol. Cukup dengan cuci tangan dengan air sabun,” katanya.

Jayan mengatakan saat ini pihaknya tengah menggarap pesanan dari beberapa instansi untuk menyediakan tempat cuci tangan portabel ini. Menurutnya wastafek buatannya ini sumber air mengalir ataupun listrik. Menurutnya sumber air berasal dari pengisian air ke bak penampung. “Kalau pun jauh dari sumber air bersih bisa di drop dengan kendaraan,” ujarnya.

Saat ini kata jayan Bengkel pembutan wastafel portabel ini baru menggarap satu unit per harinya. Sebab tidak hanya menggarap satu alat ini saja, ia bersama timnya juga tengah mengembangkan ide kreatif lainnya berupa alat yang diperlukan oleh pihak rumah sakit dalam menangani pasien covid-19 yang tengah dirawat.

“Kita juga tengah menggarap air purifier untuk kamar pasien, swab test chamber dan ventilator,” pungkasnya.

 

Masyarakat Kaliurang Sepakat Patuhi Physical Distancing

Previous article

89,75% Kades Di Indonesia Dukung Tidak Ada Mudik

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News