Flash InfoHealth

Intelijen AS Pastikan Covid-19 Bukan Buatan Manusia

0
varian delta juni

STARJGOJA.COM, HEALTH – Intelijen AS Pastikan Covid-19 Bukan Buatan Manusia. Badan-badan intelijen AS menolak setidaknya satu teori tentang asal-usul pandemi virus corona, dengan mengatakan bukti menunjukkan bahwa virus itu bukan hasil rekayasa di laboratorium China.

Namun para pejabat mengatakan mereka masih mencari tahu apakah wabah yang berasal dari China itu, disebabkan oleh kontak manusia dengan hewan atau sebagai akibat dari “kecelakaan ilmiah”.

Komunitas intelijen AS “sependapat dengan kesepakatan ilmiah secara luas bahwa virus Covid-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik,” kata Kantor Direktur Intelijen Nasional dalam sebuah pernyataan publik yang jarang, mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung, Kamis (30/4).

“Seperti yang kami lakukan dalam menganalisa setiap krisis, para pakar intelijen menanggapinya dengan meningkatkan sumber-sumber dan menghasilkan intelijen kritis tentang isu-isu penting bagi keamanan nasional AS,” kata pernyataan itu.

Trump baru-baru ini meningkatkan eskalasi perang kata-kata dengan China atas pandemi itu setelah, apa yang digambarkan para pejabat dalam pemerintahan presiden AS, sebagai gencatan senjata dengan Beijing.

Pada hari Rabu, ia mengatakan China ingin dia kalah dalam pemilihannya presiden pada bulan November.

Trump sering menyalahkan China pada taklimatharian dan menuduh pejabat China menutup-nutupi virus itu sejak dini dan mengatakan mereka sebetulnya bisa menghentikan penyebaran penyakit.

Dia juga mengkritik WHO dan menarik anggaran AS untuk badan itu.

Kementerian Luar Negeri China, sementara itu, telah menuduh pemerintahan Trump berusaha mengalihkan perhatian dari masalahnya sendiri dalam mengatasi krisis.

Seorang juru bicara kementerian juga berulang kali menyebut gagasan tanpa bukti bahwa Covid-19 mungkin berasal dari AS.

Menurut Washington Post, pemerintahan Trump sedang mencari cara untuk menghukum China secara finansial.

Diskusi yang dilaporkan termasuk kemungkinan pemerintah AS menuntut China atas kerusakan yang terjadi atau membatalkan kewajiban utang.

sumber : voa Indonesia

Zoom Akui Tidak Punya Pengguna Aktif Harian sampai 300 Juta

Previous article

Menjelang Latihan,Pemain La Liga Jalani Tes Corona

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info