Kota JogjaNews

Hasil Rapid Test Massal di DIY Akan Menentukan

0
tes antigen
Ilustrasi rapid test

STARJOGJA.COM, JOGJA – Pemda DIY akan menjadikan hasil rapid test massal di DIY sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan lanjutan termasuk PSBB.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyatakan rapid test secara massal telah dilakukan untuk mengetahui hasilnya tracingnya. Jika sudah dilakukan tracing di setiap daerah nanti hasilnya akan menjadi bahan untuk pengambilan keputusan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY.

Jumlah pasien positif Covid – 19 DIY mengalami lonjakan yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 15 orang. Untuk itu, Pemda DIY melakukan perluasan Rapid test massal di kabupaten/kota agar bisa secepatnya mengatasi permasalahan tersebut.

Baskara Aji menyampaikan, pihaknya terus melakukan percepatan tracing terhadap mereka yang di duga kontak dengan pasien. Rapid Test nanti akan di prioritaskan untuk mereka untuk memaksimalkan pemutusan rantai persebaran Covid -19.

“Kita lakukan tracing satu persatu, dan hasilnya nanti akan menjadi slaah satu bahan untuk mengambil keputusan oleh Gugus Tugas Covid – 19 DIY,” ujar Aji.

Lebih lanjut Aji menyampaikan, apabila nanti hasil dari tracing dan Rapid Test sudah keluar, akan menjadi bahan acuan untuk penanganan lebih lanjut. Untuk itu, diperlukan pemetaan akurat terkait penyebaran, transisi lokal serta kondisi ekonomi. Karena hal tersebut nantinya menjadi salah satu pertimbangan pusat, apakah PSBB bisa di lakukan atau tidak. Inti dari status PSBB adalah penerapan protokol pencegahan Covid – 19 dengan ketat.

“Gubernur sudah memerintahkan kepada Pol PP DIY, Dishub, TNI dan Polri untuk melakukan pengetatan aturan. Kerumunan lebih dari 5 orang kita bubarkan. Target tracing tidak selalu kepada PSBB. Bisa kita lakukan tes masal, merubah pola penangan RS, serta evaluasi evektivitas karantina mandiri,” jelas Aji.

Saat ini kondisi jalan di DIY sudah semakin ramai. Namun peningkatan keramaian ini hanya terjadi pada saat jam berangkat dan pulang kerja. Apabila diluar itu, masih bisa di bilang kondusif. Untuk itu, DIY meskipun tidak menerapkan PSBB, namun sudah menerapkan peraturan serupa PSBB. Kesadaran masyarakat DIY untuk tidak berkumpul menjadi kunci utama. Selain itu juga harus mewaspadai pasar dan tempat belanja, karena menjadi tempat pemenuhan kebutuhan yang tidak bisa dihindari.

“Saat ini kesadaran masyarakat tetap menjadi hal yang paling utama. Karena tanpa hal tersebut meskipun PSBB diterapkan tetap tidak akan menghasilkan sesuatu yang kita harapkan,” tutup Aji.

SUMBER :

Google dan Facebook Siapkan WFH hingga Akhir 2020

Previous article

Negara Saling Bersaing Jadi Penemu Vaksin Covid-19

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja