Health

Bunda, Stimulasi Perkembangan Motorik Bayi dengan ini

0
makan dan tidur anak
Bayi tengah ngemil (Istimewa)

STARJOGJA.COM, Info – Terus belajar mejadi orang tua harus dilakukan. Termasuk ketika bayi memasuki bulan keenam dimana orang tua harus stimulasi perkembangan motorik anak yaitu sistem saraf dan kontrol ototnya.

Kemampuan geraknya berubah, dari yang cepat dan spontan menjadi lebih halus dan terkontrol. Seiring bertambahnya usia, Si Kecil akan mengalami peningkatan kemampuan keterampilan motorik kasar dan halus.

Pengembangan motorik kasar melibatkan koordinasi otot-otot besar untuk aktivitas yang lebih aktif. Kemampuan motorik kasar ini memungkinkan Si Kecil untuk bisa duduk, berdiri, berjalan, berlari, menjaga keseimbangan, atau mengubah posisinya.

Baca Juga : Ini Terapi Bagi Penderita ADHD

Sementara itu, keterampilan motorik halus melibatkan koordinasi gerakan otot-otot kecil, meliputi tangan, jari-jari dan pergelangan tangan. Kemampuan motorik halus memungkinkan anak untuk melakukan berbagai hal. Misalnya, menggerakan tangan untuk makan, menggambar, bermain, mengambil mainan atau barang-barang berukuran kecil, menggenggam dan memberikan benda, memasukkan benda ke dalam wadah dan sebagainya.

Head of Medical KALBE Nutritionals Muliaman Mansyur menjelaskan bahwa tahun pertama kehidupan Si Kecil akan ditandai dengan perkembangan kemampuan motoriknya.

Menurutnya, mulai bulan keempat, Si Kecil sudah memiliki kontrol otot yang memadai untuk memutar kepalanya dan mengikuti gerakan sebuah objek. Kemampuannya akan terus bertambah dari bulan ke bulan, sehingga di tahun pertama, umumnya bayi akan mulai untuk seimbang, duduk, merangkak dan akhirnya berdiri.

Kemampuan motorik halusnya juga berkembang dari menyentuh objek secara acak, hingga mampu menggenggam dengan sempurna.

“Pada tahap di bulan keenam, bunda dapat melatih motorik Si Kecil, sekaligus juga memberikan nutrisi yang tepat kepada Si Kecil melalui makanan atau camilannya, sehingga Si Kecil bisa belajar menggenggam dan menjimpit camilannya, sambil makan makanan bernutrisi tersebut juga,” tulisnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/6/2020).

Berikut ini beberapa contoh permainan yang bisa dilakukan untuk menstimulasi motorik Si Kecil:

Bermain telungkup. Tentunya di bawah pengawasan Bunda, posisikan Si Kecil tertelungkup untuk memperkuat otot leher dan punggungnya. Pancing perhatian Si Kecil dengan memegang mainan berwarna-warni serta bunyi yang menarik perhatiannya. Lakukan posisi ini selama 1-2 menit.

Bermain bola. Gulirkan bola besar pada Si Kecil dan amati keterampilannya. Awalnya mungkin ia hanya seperti ‘menepuk’ bola itu. Selanjutnya, ia akan berusaha untuk mendorong balik bola itu. Bermain memberi dan menerima. Letakkan sesuatu yang dapat digenggam Si Kecil, lalu Bunda coba tarik atau ambil benda dengan lembut. Aktivitas ini membantu membentuk otot ketika Si Kecil berusaha menolak memberikannya.

Latih jari dengan makanan camilan. Makanan ringan atau camilan sangat baik untuk melatih kemampuan motorik. Hal ini membuat setiap pengalaman makan menjadi waktu belajar yang menyenangkan bagi Si Kecil. Ajaklah Si Kecil untuk mengambil dan menggigit makanan camilan. Oleh karena itu, penting memilih camilan yang tepat, sehingga Si Kecil dapat terbiasa melatih kemampuan motorik dan oromotornya.

“Pemberian makanan kecil yang sesuai dengan tangan Si Kecil, atau dikenal dengan finger food adalah cara yang dianjurkan untuk mendukung koordinasi antara mata dan tangan Si Kecil, mengembangkan kemampuan menjepit dan mencengkram, serta keterampilan mengunyah. Pemberian finger food merupakan stimulasi yang tepat untuk merangsang pertumbuhan dan mengaktifkan panca indra dan kemampuan motorik halus Si Kecil,” jelasnya.

Stimulasi indera perabaan ini hendaknya dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan Si Kecil, misalnya ketika momen makan besar, bermain, bahkan makan camilan.

Stimulasi yang dilakukan terus-menerus dapat mendukung tumbuh kembang Si Kecil, memacu kecerdasan, membantu menguatkan koneksi serabut otak (sinapsis) dan sel-sel otak guna mendukung fungsi otak yang optimal. “Stimulasi ini juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi, fokus, perhatian Si Kecil di kemudian hari,” paparnya.

Sumber : Bisnis

2.989 Calon Haji Asal DIY Gagal Berangkat

Previous article

Soto Sumuk Jogja, Rasa Gurih dan Matangnya Arang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health