Kab SlemanNews

Begini Tanggapan Peneliti UGM Terhadap Wacana New Normal

0
peneliti ugm new normal
Dosen dan peneliti virus Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.

STARJOGJA.COM, SLEMAN – Adanya wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penerapan new normal di Indonesia masih dipahami sebagian masyarakat sebagai strategi herd immunity secara bebas dan tidak terkontrol.

Dosen sekaligus peneliti virus Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan pemahaman yang salah kaprah.

New normal yang dimaksudkan bukan berarti pemerintah membiarkan masyarakat beraktivitas layaknya tidak ada wabah. Konsep new normal yang dibentuk pemerintah adalah masyarakat mulai kembali menjalankan aktivitas secara biasa, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan usaha tetap mengendalikan penyebaran infeksi.

Baca juga : IDI Ingatkan Penerapan New Normal

“Di era new normal, pemerintah memang tidak menerapkan herd immunity tanpa kontrol, tetapi dengan pembatasan sosial yang sedikit dibuka disertai dengan kampanye perubahan perilaku. Kendati begitu, langkah ini tetap berimplikasi pada terbentuknya herd immunity, meskipun dalam jangka yang panjang”, paparnya.

Resiko Gagal

Namun, menurutnya langkah ini pun masih berisiko gagal. Apakah herd immunity memang betul bisa tercapai atau tidak belum dapat dipastikan. Pasalnya, hingga kini belum ada data dan bukti yang valid bagaimana kekebalan terhadap SARS-CoV-2 terbentuk setelah infeksi alami.

Beberapa studi melaporkan bahwa kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 hanya baru muncul pada 10% dari total seluruh individu yang terinfeksi. Sehingga, seharusnya protokol yang lebih ditekankan oleh Pemerintah adalah langkah-langkah mencegah persebaran wabah.

Namun demikian, dia berharap bahwa pemerintah tidak terlalu terburu-buru mengimplementasikan new normal pada bulan Juli mendatang. Pemerintah diharapkan bisa mengkaji ulang rencana tersebut. Sebab, melihat trend nasional jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air masih cenderung bertambah di berbagai daerah, sehingga upaya-upaya mencegah penyebaran virus masih perlu dioptimalkan didukung dengan peningkatan kapasitas melakukan tes, contact tracing, serta disertai berbagai upaya kontingensi/ emergensi karantina untuk mencegah munculnya klaster baru.

Sumber : Humas UGM

Bayu

Ini Dia Situs Aplikasi Streaming Menonton Drakor

Previous article

Soal Pendidikan, Ada 4 Negara Jadi Acuan Joko Widodo

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman