Techno

Feses Kambing Domba Menjadi Briket Karya UGM

0
feses kambing domba menjadi briket
feses kambing domba menjadi briket (HUmas UGM)

STARJOGJA.COM, Info – Siapa sangka dari feses kambing domba di tangan mahasiswa Fakultas Biologi UGM menjadi briket biomasa. Karena ini juga tim mahasiswa Fakultas Biologi UGM meraih juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2020 yang diselenggarakan Universitas Riau pada 31 Januari 2020 lalu.

Tim Biogama UGM terdiri dari Khoiruddin Anshori (2017), Hana Widiwati (2017), Alifia Safputeri (2018) dengan pembimbing Dr. Eko Agus Suyono mengajukan karya tulis tentang gagasan mengolah feses kambing domba menjadi briket biomasa dan menyisihkan 17 tim lain dari berbagai universitas di Indonesia.

“Kami mengajukan ide inovasi teknologi tepat guna berbasis energi baru berjudul Konversi Biochar Feses Kambing Domba Menjadi Briket Biomassa Sebagai Solusi Sumber Panen Energi Limbah Peternakan dan Pengembangan Potensi Desa di Indonesia,” tutur Hana.

Baca juga : 808 Babi di Bali Mati Terkena Flu Babi Afrika

Hana mengatakan pengajuan ide tersebut didasarkan pada banyaknya populasi kambing-domba di Indonesia. Kondisi itu menyebabkan produksi limbah peternakan terus meningkat. Sementara itu, hingga saat ini feses kambing-domba belum dimanfaatkan secara optimal oleh para peternak sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Menurutnya, konversi kotoran kambing-domba menjadi briket biomassa menjadi solusi alternatif mengurai peroalan tersebut. Pasalnya, limbah ternak kambing-domba memiliki biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan.

Proses pemanenan energi dari biomassa dapat dilakukan dengan cepat menggunakan teknologi pirolisis. Prosedur pembuatan briket biomassa diawali dengan penumbukan kotoran. Lalu hasilnya dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air. Selanjutnya, dimasukan kedalam reaktor pirolisis untuk didapatkan biochar. Biochar yang telah didapat kemudian dicampur dengan adonan pati, lalu dicetak dan dikeringkan di bawah sinar matahari.

“Briket biomassa yang dihasilkan tersebut memiliki energi yang hampir setara dengan bahan bakar fosil,”jelasnya.

Hana menyebutkan teknologi tepat guna yang mengonversi limbah kambing-domba menjadi briket biomassa memiliki nilai ekonomi yang layak dipertimbangkan. Untuk menekan biaya produksi bisa dengan memakai kembali bio oil yang dihasilkan dalam proses pirolisis sebagai bahan bakar dalam reaktor pirolisis.

Bayu

Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemic Covid-19

Previous article

Divonis 7 Tahun Penjara, Tim Hukum Imam Nahrawi Lakukan ini

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Techno