NewsNusantara

Relawan Dukung Gerakan 31 Hari Siap Adaptasi Kebiasaan Baru

0
alat shalat
Warga mencuci tangan sebelum sholat jumat di masjid Jogokaryan (arif M)

STARJOGJA.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama dengan Relawan Covid-19 Nasinal (Recon) membentuk Gerakan 31 Hari Siap Adaptasi Kebiasaan Baru sepanjang Agustus 2020. 15 Ribu Relawan Dukung Gerakan 31 Hari Siap Adaptasi Kebiasaan Baru

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud Aries Junaedi mengungkapkan gerakan tersebut dibentuk atas dasar untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat melakukan protokol kesehatan sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru untuk memutus rantai penularan Virus Corona.

“Gerakan ini bisa jadi lebih efektif dan kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru melalui aksi preventif adn promotif,” terangnya, Selasa (11/8/2020).

BACA JUGA : Kebiasaan Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit

Dengan kolaborasi bersama Recon ada 15.000 relawan yang terlibat yang akan menyebarkan konten yang sebelumnya sudah disiapkan oleh Satgas Penanggulangan Covid-19 dan BNPB itu berupa narasi, audio, video, yang menggambarkan relawan melakukan edukasi terhadap masyarakat.

“Ini gerakan 31 hari tantangan siap adaptasi mudah-mudahan memberikan efek edukasi yang luar biasa,” tambah Aries.

Hashfi Khairudin, Koordinator Gerakan Siap Adaptasi Relawan Covid-19 Nasional, menambahkan bahwa para relawan sudah turun ke lapangan, mengunjungi sekolah, masuk ke kantor, tempat kebugaran, pasar, pertokoan semua tempat publik yang kemungkinan penularannya tinggi.

“Kami melakukan KIE berupa Komunikasi, Informasi, dan Edukasi kepada masyarakat khususnya untuk aksi preventif promotif. Kegiatan utamanya adalah untuk menyampaikan pesan bahwa harus pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan sebagainya,” terang Hashfi.

Sebelum turun ke lapangan, para relawan juga sudah mendapatkan pembekalan bagaimana cara untuk tindakan preventif promotif untuk diedukasi ke masyarakat. Adapun, penyebaran konten-konten juga tak hanya dilakukan dari luar jaringan, tapi juga secara daring melalui akun media sosial dari 15.000 relawan tersebut.

“Gerakannya dimulai 1 Agustus 2020 dan dilakukan selama satu bulan penuh. Jadi kita menerima laporan, karena para relawan punya medsos sendiri. Kita harapannya dapat update dari para relawan, misalnya video aktivitas para relawan bisa kita pantau leat medsos,” imbuh Hashfi.

SUMBER : Bisnis.com

Baca Buku di Pojok Baca Cantika Klenteng Poncowinatan

Previous article

Indonesia Suntik Perdana Vaksin Asal China kepada Relawan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News