Kab BantulNews

Agrowisata Madukismo, Edukatif dan Menghibur

0
agrowisata madukismo
FOTO : Febryanti ds

STARJOGJA.COM, BANTUL – Jogja memang memiliki banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi. Salah satunya adalah Agrowisata Madukismo yang ada di Pabrik Gula (PG) Madukismo. Pabrik ini terletak di Desa Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Pabrik Gula Madukismo berdiri pada tahun 1955.

“Pabrik Gula Madukismo dahulu bernama Pabrik Gula Padokan. Pabrik Gula Padokan berdiri dan beroperasi ketika Indonesia masih dijajah Belanda,” tutur Mardiyono, satpam PG Madukismo, Jumat, (23/10/20).

Pabrik ini sebenarnya terbagi menjadi dua yaitu Pabrik Gula Madukismo dan Pabrik Spiritus. Pada era revolusi, Pabrik Gula Padokan mengalami kerusakan dan berakibat pada berhentinya seluruh operasi di pabrik tersebut. Baru pada era Sultan Hamengku Buwono IX, pabrik itu kembali dibangun dan berkembang sampai saat ini.

Alasan dibangun kembali PG Padokan menjadi PG Madukismo bukan sekedar untuk melestarikan peninggalan sejarah tetapi ada tujuan lain yaitu menghidupkan kembali ekonomi masyarakat. Ini karena sejak kehancuran pabrik di era revolusi, begitu banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan. Selain itu, PG Madukismo juga beralasan untuk menghidupkan para petani tebu.

“Harga tiket yang dikenakan untuk objek wisata sangat murah, hanya Rp7.000 untuk satu orang. Wisatawan asing Rp 20.000. Namun, ada ketentuan kegiatan keliling Madukismo baru dilaksanakan setelah minimal ada 40 peserta,” tuturnya.

Agrowisata di PG Madukismo menawarkan banyak hal menarik. Pengunjung mendapatkan edukasi terkait proses produksi gula, melihat video dan tanya jawab terkait proses tersebut. Melihat mesin-mesin besar dan tua untuk produksi gula, melihat suasana sekitar pabrik yang rindang dan sejuk serta dapat menaiki gerbong yang ditarik lokomotif tua. Waktu yang diberikan kurang lebih selama 2 jam.

Bulan Mei-September adalah waktu yang cocok untuk berwisata di Madukismo karena pada rentang waktu tersebut wisatawan dapat melihat proses produksi gula. Mulai dari proses pemerahan tebu, penyaringan sari tebu, pengkristalan gula berikut pengemasan gula hasil proses tersebut sampai siap diedarkan ke konsumen.

“Tapi untuk saat ini masih ditutup karena adanya corona sampai bulan Desember, Mbak. Ya mungkin sampai tahun depan,” tutupnya.

Penulis: Febryanti ds

Menikmati Kuliner di Kawasan Balai Yasa Yogyakarta

Previous article

Ratusan Tempat Usaha Tak Terapkan Protokol Kesehatan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Bantul