FeatureNews

Warga Pengungsi Erupsi Gunung Merapi Butuh Masker hingga Susu

0
pengungsi Merapi
ilustrasi pengungsi Merapi (ist)

STARJOGJA.COM, Info – Jumlah warga pengungsi erupsi Gunung Merapi terus berubah setiap harinya. Namun, kebanyakan warga yang mengungsi dari kalangan Lansia, balita dan ibu hamil.

“Tadi malam hari kelima dalam posisi pengungsi 189 orang pengunsi, jumlah pengungsi naik turun kebanyakan dari lansia dan anak anak,” kata Panewu (Camat) Cangkringan Suparmono kepada Starjogja.com, Kamis (12/11/2020).

Suparmono mengatakan pihaknya memastikan warganya yang mengungsi dalam keadaan sehat dan baik selama di barak pengungsian. Menurutnya kondisi pengungsi di barak pengungsian dalam kondisi baik di tengah kondisi Covid-19.

Baca juga :  Makanan di Barak Pengungsian Merapi Dibungkus

“Ada yang balik lagi kerumahnya, secara umum kondisi mereka baik. Kita kawal terus kesehatan mereka. Makanan menjadi perhatian dapur umum bagus. Intinya bagus,” katanya.

Suparmono mengatakan pihaknya menyiapkan beberapa lokasi pengungsian di daerah aman. Namun, baru satu lokasi yang digunakan warga.

“Cangkringan ada 7 tempat, yang mengungsi baru dusun Kalitengah Lor baru di dekat balai desa Glagah Harjo. 6 yang lain sudah siap, nanti itu jadi terpakai kalau warga yang lain mengungsi,” katanya.

Ia menjelaskan saat ini warganya masih kekurangan beberapa kebutuhan sehari. Seperti masker medis hingga susu bayi.

“Karena saran pengungsi pakai medis bukan kain, ada simbah yang maskernya dua tiga hari tidak ganti, kalau masker medis sehari buang kan protokol medis terpenuhi. Butuh banyak, balita bayi susu bayi bubur bayi lebih bagus,” katanya.

Memenuhi protokol Covid-19 pihaknya membuat sekat di barak pengungsian. Hal ini agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di barak pengungsian.

“Barak dibuat bilik 2 mter kali kali 1,2 meter phsycal distancing agar terpenuhi,” katanya.

Bayu

Baru 63 Ternak Sapi Milik Warga Merapi yang Sudah Turun

Previous article

Jalan Jalur Evakuasi Merapi Sudah Diaspal

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature