Flash Info

Lho, Tahu Jarang Ditemui di Cirebon

0
tahu cirebon
tempe tahu dan jadah (ist)

STARJOGJA.COM, Info – Harga kedelai yang mengalami kenaikan cukup tinggi membuat tahu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat jarang ditemui. Hal ini terjadi sejak akhir 2020.

Di Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Senin (4/1/2021), sejumlah tempat produksi tahu tampak tidak terlihat adanya aktivitas produksi. Beberapa tempat tampak ditutup oleh pemiliknya.

Rusman, salah seorang produsen tahu mengatakan, aksi mogok produksinya itu sudah dilakukan selama empat hari, lantaran harga kacang kedelai yang dijual di Kabupaten Cirebon kini sudah menembus angka Rp9.000 per kilogram.

Baca juga : Wali Kota Cirebon Positif Covid-19

“Terus naik, dari awal Desember itu Rp7 ribu. Seminggu kemudian terus naik sampai sekarang. Puncaknya minggu lalu,” kata Rusman di Kabupaten Cirebon.

Rusman mengatakan, awalnya dia tidak mengeluhkan adanya kenaikan tersebut, karena bisa menaikkan harga tahu. Namun, beberapa pengecer enggan menampung dengan harga lebih tinggi.

Selama empat hari berhenti produksi, kata Rusman, ia mengaku kehilangan omzet hingga Rp12 juta. Ratusan buah tahu yang diproduksi pun terpaksa dibuang karena sudah dalam kondisi rusak.

“Saya juga merumahkan sementara tiga karyawan. Mau bagaimana lagi. Produksi nanti dilakukan setelah harga kembali normal,” katanya.

Perajin tahu lainnya, Kusnadi (49), mengatakan, kedelai yang digunakan untuk produksi tahu berasal dari Amerika Serikat. Harganya pun lebih murah dibandingkan kedelai lokal.

Selain lebih mahal, kata Kusnadi, kedelai lokal pun tidak cocok diolah menjadi tahu.

“Sepertinya akan terus mogok sampai harga normal atau ada upaya lain dari pemerintah, sehingga tidak merugikan para pembuat tahu di Cirebon,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto, mengatakan, faktor utama penyebab kenaikan harga kedelai dunia adalah lonjakan permintaan kedelai dari China kepada Amerika Serikat selaku eksportir kedelai terbesar dunia. Pada Desember 2020 permintaan kedelai China naik dua kali lipat, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton.

Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan Amerika Serikat, seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.

Sumber : Bisnis

Bayu

Jeff Bezos dan Elon Musk Tetap Kaya di Masa Pandemi

Previous article

Pemerintah Lanjutkan Program Bantuan Sosial di 2021

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info