Flash InfoHealth

Ini Risiko yang Timbul dari Tes GeNose C19

0
aturan GeNose
GeNose (Kemenristek)

STARJOGJA.COM, HEALTH – Ada sejumlah Risiko yang Timbul dari Tes GeNose C19. Tes virus corona GeNose harus dilakukan dengan hati-hati sebab memiliki risiko terhadap orang yang ada di sekitar.

Akademisi sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam mengungkapkan tes GeNose C19 hanya bersifat screening saja dan tidak bisa dijadikan sebagai diagnosis.

“Tes GeNose harus dilakukan secara hati-hati, karena ini menggunakan embusan napas. Jangan sampai mengontaminasi orang di sekitar,” ungkapnya melalui siaran langsung di Instagram, Jumat (5/1/2021).

Dokter Ari mengungkapkan bahwa tes GeNose bertujuan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) secara cepat dan murah di Indonesia.

Dia juga tak menampik bahwa tes GeNose juga memiliki kendala, khususnya bagi orang yang  dengan masalah paru. “Ini juga ada kendala, karena kalo ada orang yang dengan paru-paru bermasalah, maka dia gak bisa mengembus maksimal,” ungkapnya.

Selain itu, orang yang mengonsumsi makanan yang menyengat sebelum tes GeNose, biasanya akan mendapatkan hasil positif. Ari mengatakan bila ada orang yang mendapatkan hasil positif saat tes GeNose maka harus melanjutkan ke swab PCR.

Adapun tes GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat.

Sebelumnya, Direktur Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Dr Hargo Utomo menyebut distribusi GeNose dikelola oleh PT Swayasa Prakarsa.

Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk produk ini adalah Rp 62 juta per unit dan belum termasuk pajak. Menurut Hargo, saat ini GeNose belum ditawarkan melalui situs belanja online atau e-commerce.

Karenanya, ia meminta untuk berhati-hati dan mewaspadai tawaran produk GeNose yang dijual melalui distributor resmi.

Selain itu, ditegaskan bahwa GeNose C-19 saat ini diprioritaskan untuk penanganan Covid-19 di layanan kesehatan, rumah sakit, layanan publik, pemerintahan, sekolah, pesantren, kampus, dan perusahaan.

Dunia Catat 2,2 Juta Kematian Akibat COVID-19

Previous article

Tinggi Gelombang Perairan Selatan DIY Capai 4 M

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info