Flash InfoHealth

InI Peluang Kehamilan Berdasarkan Usia

0
lahir Prematur

STARJOGJA.COM. HEALTH – Anda Ingin Cepat Hamil, cobalah Cek Peluang Kehamilan Berdasarkan Usia.  Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi di RS Pondok Indah IVF Centre dr. Aida Riyanti mengatakan peluang kehamilan dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya usia si calon ibu yang berkaitan dengan jumlah sel telur, si pemeran kunci terjadinya kehamilan selain sperma yang sehat.

Dia menerangkan saat dilahirkan perempuan dikaruniai 700.000 sel telur. Namun menjelang pubertas jumlah sel telur turun menjadi 350.000 buah. Seiring waktu jumlahnya terus berkurang sesuai usia. Setelah 37 tahun, jumlah sel telur menurun lebih cepat menjadi 25.000 buah, bahkan menjelang menopause hanya mencapai 3.000 sel telur.

Dengan jumlah sel telur ini, bisa dipresentasekan peluang kehamilan wanita usia 20-24 tahun sebesar 86 persen, 25-29 tahun sebesar 78 persen. Peluangnya juga semakin menurun seiring usia. Pada 30-34 tahun menjadi sebesar 63 persen, 35-39 tahun sebesar 52 persen, 40-44 tahun sebanyak 36 persen, dan di atas 45 tahun peluang kehamilan menjadi 5 persen.

“Menurunnya peluang kehamilan meningkat juga peluang untuk terjadinya infertilitas (gangguan kehamilan),” ujarnya baru-baru ini.

Aida menyebut dari 47 juta pasangan usia reproduksi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, sebanyak 10-15 persen diantaranya mengalami gangguan kesuburan (infertilitas).

Gangguan kesuburan merupakan sebuah kondisi ketika pasangan suami istri telah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi selama satu tahun, namun belum berhasil menciptakan kehamilan.

Dalam prosesnya, kehamilan dimulai ketika setiap bulan wanita akan melepaskan satu sel telur ke dalam tuba falopi atau saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim.

Ketika pria melakukan proses ejakulasi kepada pasangan dalam kondisi ini, sperma akan masuk melalui leher rahim dan mencoba membuahi sel telur di tuba falopi. Dari 300 juta lebih jumlah sel sperma yang masuk, hanya 1 sperma yang akan mencapai sel telur dan akan melakukan fertilisasi atau pembuahan.

Kemudian embrio akan membelah menjadi banyak sel dan menjadi blastosit dan akan kembali masuk ke rongga rahim untuk kemudian melakukan proses penempelan ke dinding rahim atau implantasi dan diharapkan terjadinya kehamilan.

“Ada tiga peristiwa penting yang harus terjadi dengan baik sehingga kehamilan terjadi, pertama ovulasi, kedua fertilisasi, dan ketiga implantasi,” tuturnya.

Dia mengatakan sebanyak 75 persen pasangan yang baru menikah akan hamil dalam 6 bulan pertama pernikahan. Setelah bulan ketujuh, laju kehamilan per siklusnya akan menurun.

SUMBER : Bisnis.com

Penumpang Bus Mulai Menggunakan Genose

Previous article

Buntut Pelecehan Wisatawan, Forpi Minta Pemerintah Evaluasi Jogoboro

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info