Flash Info

Tahta Untuk Rakyat, Pameran Lukisan Sultan Hamengku Buwono IX

0
Tahta Untuk Rakyat
Pameran lukisan Tahta Untuk Rakyat, gambaran Sultan HB IX(diasta nikki)

STARJOGJA.COM, Info – Banyak julukan yang dapat menggambarkan Kota Yogyakarta salah satunya adalah kota budaya. Hal tersebut cocok untuk dijadikan satu dari sekian alasan untuk mengadakan pameran seni lukis dengan mengusung tema “Tahta Untuk Rakyat – Sultan Hamengku Buwono IX”.

Ide pameran lukisan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berawal dari sebuah buku yang berjudul Tahta Untuk Rakyat yang berisikan wawancara Sultan HB IX pada ulang tahunnya yang ke-70 tahun. Didukung dengan Dr. Sri Margana yang menemukan banyak naskah dan foto di Universitas Leiden, Belanda yang sebelumnya belum pernah dipublikasikan. Maka muncul lah 37 narasi yang mirip dengan peristiwa otentik yang dialami Sri Sultan HB IX sejak lahir hingga wafat pada 2 Oktober 1988.

Keaktifan Sri Sultan HB IX dalam bidang olahraga, kepramukaan, berkuda, fotografi, politik, kemiliteran, serta kedekatan dengan rakyatnya menjadi keunikan tersendiri. Sosok sederhana dan merakyat meskipun terlahir sebagai anak raja yang berkuasa juga menambah nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penyelenggara pameran.

“Beliau adalah sosok negarawan sesungguhnya sosok yang betul-betul memikirkan keadaan rakyat dan bangsanya yang pada masa ini sangat kita rindukan, semua yang dilakukan adalah pengorbanan beliau untuk bangsa dan rakyatnya,” tutur Ketua penyelenggara pameran Tahta Untuk Rakyat KRMT Indro Kimpling Suseno (17/3/2021).

Baca juga : Bebek Suwar Suwir Hidangan Favorit Sultan HB IX

Sebelumnya pameran akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. Namun dikarenakan situasi pandemi yang belum mereda pelaksanaan pameran diundur menjadi tanggal 19 Maret 2021 dan akan dibuka secara daring oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Rencananya pameran akan berlangsung hingga 25 April 2021 dan terbuka bagi masyarakat umum.

Dalam pameran akan dihadirkan 37 lukisan karya 37 pelukis muda hingga yang sudah senior. Jumlah tersebut sudah termasuk lukisan monumental yang berjudul “Kawulo Gonjang-Ganjing di Plengkung Gading” tentang wafatnya Sri Sultan HB IX karya pelukis senior Djoko Pekik.

Keistimewaan serta hal yang membedakan pameran ini dengan pameran lainnya adalah lukisan yang dibuat berpatokan pada 37 narasi berbeda yang dipersiapkan oleh salah satu kurator pameran Dr. Sri Margana, M. Phil ditambah dengan research yang panjang serta pengalaman spiritual yang dialami oleh para pelukis.

“Pameran ini tidak biasa karena seniman bekerja dipandu narasi menampilkan kepastian historis dan ambiguitas seni,” jelas salah satu kurator pameran Tahta Untuk Rakyat dr. Suwarno Wisetrotomo.

Penulis : Diasta Nikki

Peringati Hari Perawat Nasional dengan Berbagi

Previous article

Pameran Harmoni Cina-Jawa di Museum Sonobudoyo Yogyakarta

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info