Flash InfoLifestyle

Pertunjukan Shakespeare Pakai Teknologi Video Game

0
Pertunjukan Shakespeare
FOTO : VOA indonesia

STARJOGJA.COM, TEKNO -Pertunjukan Shakespeare Andalkan Teknologi Video Game Canggih. Seiring penutupan gedung-gedung kesenian karena pandemi virus corona, sebuah rumah produksi terkemuka di Inggris menggelar pertunjukannya secara online dengan mengandalkan teknologi video game canggih. 

“Dream”, begitu nama pertunjukan yang satu ini, diinspirasikan oleh drama komedi “A Midsummer Night’s “Dream”” karya William Shakespeare. Berbeda dengan karya-karya sebelumnya, produksi Royal Shakespeare Company (RSC) terbaru ini lebih mengandalkan teknologi video game tiga dimensi ketimbang tata panggung yang apik dan memukau.Pertunjukan Shakespeare Andalkan Teknologi Video Game Canggih

Rumah produksi yang kerap menghasilkan drama-drama panggung berkualitas ini terpaksa melakukan hal tersebut karena pentas mereka kali ini digelar sepenuhnya secara online, dan bukan di atas panggung seperti biasanya. Dengan bantuan teknologi canggih, rumah produksi ini ingin membawa para penonton seolah menerobos masuk hutan misterius yang menjadi bagian dari cerita “Dream”.

“Dream” pada intinya bercerita tentang hutan yang dihuni sejumlah peri. Produksinya sangat mengandalkan teknologi yang biasanya ditemukan di video game online populer Fortnite ketimbang drama-drama panggung Shakespeare.

Pippa Hill, kepala divisi sastra Royal Shakespeare Company, menceritakan bagaimana pertunjukan itu dibuat. “Kami menggunakan karakter-karakter dari drama tersebut. Kami mengambil beberapa percakapan yang muncul dalam drama tersebut, dan kami membuat cerita baru. Saya kira penulis drama radikal (William Shakespeare, red) pasti menyetujui adaptasi ini.”

“Dream” pada awalnya akan mulai diperkenalkan pada musim semi 2020 sebagai pertunjukan langsung dan pertunjukan online. Namun karena pandemi, pertunjukan sepanjang 50 menit itu telah dibuat ulang dan dikhususkan untuk para penonton online.

Dibuat dalam setting hutan pada pertengahan musim panas, para pemeran memainkan tokoh-tokoh peri digital yang memandu penonton menempuh perjalanan yang luar biasa menembus hutan.

Untuk menerjemahkan penampilan fisik mereka secara langsung ke dalam avatar virtual, tujuh pemeran pertunjukan tersebut memanfaatkan teknologi tangkap gerak canggih. Gerakan mereka kemudian direkam oleh kamera-kamera yang tersebar di sekitar ruang pertunjukan seluas 7×7 meter.

Bayu

Dukung Mudik Lebaran, Organda DIY Siapkan 1.200 Bus

Previous article

Gelaran Piala Menpora Terapkan Prokes Ketat

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info