News

Epidemiolog UGM Menilai Hasil Tes Acak Pemudik Tidak Bisa Jadi Rujukan

0
perkuliahan publik ugm
UGM antivirus covid-19 (Humas UGM)

STARJOGJA.COM, Info – Epidemiolog UGM, Bayu Satria Wiratama, menilai hasil tes acak tersebut tidak bisa menjadi rujukan presentasi pemudik yang positif Covid-19.

Ia menjelaskan data hasil tes tersebut belum bisa menunjukkan gambaran angka sebenarnya karena tes tersebut dilakukan secara acak dan tidak disebutkan alat tes deteksi Covid-19 yang digunakan.

“Untuk menggambarkan kondisi sebenarnya kita perlu kaidah yang benar dalam mengambil sampel secara acak,” kata Bayu Satria, beberapa waktu lalu.

Baca juga : UGM Menjadi Kampus Terbanyak Dapatkan Dana PKM dari Kemendikbud

Meski demikian, ia membenarkan kebijakan pelarangan mudik yang dilakukan oleh pemerintah mengantisipasi adanya gelombang kedua pandemi dan kekhawatiran naiknya kasus Covid-19 seperti yang terjadi di India.

Namun meski sudah ada larangan mudik tetap saja ada warga yang memilih mudik jauh-jauh hari bahkan menerobos pos-pos penyekatan mudik. “Pelarangan mudik susah dilakukan apalagi tanpa penjelasan dan komunikasi yang bagus dari pemerintah. Misalnya kenapa mudik dilarang tapi berwisata boleh,” katanya.

Bagi warga yang telanjur mudik di kampung halamannya, Bayu menyarankan agar dilakukan pengetatan di wilayah tujuan mudik. Menurutnya, setiap yang mudik harus dilakukan tes Covid-19 sebanyak dua kali di saat kedatangan dan dikarantina terlebih dahulu.

Selanjutnya ada penguatan sistem surveilans dan monitoring kasus di masing-masing wilayah terutama sampai tingkat RT/RW. Apabila dilakukan sudah dilakukan deteksi dini dan diisolasi dengan cepat kasus yang muncul maka bisa ditekan penyebarannya.

Namun, yang tidak kalah lebih penting pelaporan di tingkat RT/RW juga harus bagus untuk mencatat siapa saja pemudik yg datang sampai dengan kontak dan alamat asal untuk dilaporkan ke satgas daerah. “Tujuannya untuk mempermudah kontak tracing jika terjadi kasus,” katanya.

Meski ada larangan mudik, sosialisasi penggunaan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan hingga rajin mencuci tangan, tetap menjadi kunci utama penanggulangan penyebaran Covid-19 yang terletak di masing masing individu akan pentingnya mengenai pengetatan protokol kesehatan. Sebab itu, edukasi tetap menjadi bagian yang penting dalam pencegahan Covid-19 dan sebaiknya perlu dibuat seragam dari pusat sampai daerah karena sampai saat ini masih belum seragam.

Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, menyampaikan pemerintah melakukan tes acak terhadap 6.742 pemudik yang melalui pos penyekatan. Dari tes acak tersebut didapatkan sekitar 4.123 pemudik yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sumber : UGM

Satgas Harus Waspadai Kasus Covid Usai Lebaran

Previous article

Klaster Dusun Sangon Menjadi 124 Kasus

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News