News

Pemkot Jogja Akan Tindak Pedagang Pecel Lele Malioboro Nuthuk

0
trotoar malioboro
Wisatawan Malioboro (M Hadi)

STARJOGJA.COM, Info – Pemkot Jogja mengaku akan menindaklanjuti perihal keluhan wisatawan terhadap harga pecel lele di Malioboro yang viral di media sosial. Pemkot saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk bisa segera menindak tegas sesuai dengan kesepakatan PKL di Malioboro.

“Kami masih telusuri dan mencari tahu pedagangnya siapa. Tolong yang tahu dimana membeli dan kapan terjadi bisa diinfokan ke Pemkot. Sebab jika itu benar, maka sanksinya jelas dan tegas, yaitu ditutup selamanya,” kata Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, dikonfirmasi Rabu (26/5/2021).

BACA JUGA: Ratusan PKL Malioboro Bakal Segera Dipindahkan

Heroe menjelaskan, sesuai kebijakan sejak awal, siapapun yang menarik harga tidak sesuai ketentuan ancaman sanksi sudah jelas yakni penutupan “Saat itu juga ditutup dan tidak boleh berjualan selamanya di Malioboro,” kata Heroe.

Sesuai dengan kesepakatan di internal komunitas Malioboro, pedagang harus menampilkan daftar harga. Hal itu bertujuan agar pembeli bisa melihat dan menjadi patokan bagi pembeli. “Masih normal tidak, masih mampu membeli tidak dengan harga yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Jika ada pedagang yang mematok harga tidak normal, sesuai kesepakatan seluruh pedagang dan komunitas di Malioboro, menjadi tanggung jawab dari komunitas. Mereka wajib menertibkan anggotanya.

“Sebab jika itu benar, oknum-oknum itulah yang merusak nama Malioboro dan Jogja. Tidak hanya harga makanan, petugas parkir atau lainnya, sudah menjadi kebijakan, akan ditindak tegas,” ulasnya.

Oleh karena itu, pihaknya mewanti-wanti kepada wisatawan untuk segera menghubungi petugas di Malioboro. Baik itu Jogoboro maupun Satpol PP yang berada di lapangan. Jangan hanya membawa masalah ini di media sosial, karena jika langsung melapor bisa ditindaklanjuti saat itu juga.

“Jangan lupa juga soal data, agar tempatnya di mana, bukti harga yang tidak wajar untuk disiapkan. Karena itu sebagai bahan kami untuk menindaklanjuti ke masing-masing komunitas,” katanya.

Sebelumnya, telah viral di beberapa platform medsos yang diawali dari akun tiktok @aulroket. Akun tersebut membagikan keluhan salah seorang wisatawan yang mengaku harus membayar Rp20.000 untuk pecel lele dan Rp7.000 ribu untuk nasi. Kemudian si wisatawan mau menambah lalapan sama sambal harus membayar Rp10.000.

Sumber : Harianjogja

Jumlah Kendaraan Masuk DIY Meningkat, Pemda : Wisatawan

Previous article

Kendalikan Kasus DBD Pemkab dan UGM Launching Si Wolly Nyaman

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News