News

Agen Penyedia Oksigen Medis Jogja Mengaku Stok Kosong

0
Nakes Bantul
Tenaga medis bekerja di tenda dan bangunan darurat yang dibuat untuk membantu sistem perawatan kesehatan di kawasan rumah sakit di Brescia, Italia, Jumat (13/3/2020). Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di Italia cukup signifikan dengan pertumbuhan jumlah kematian pasien yang mencapai 14 persen. Bloomberg - Francesca Volpi

STARJOGJA.COM, Info – Sejumlah agen penyedia oksigen medis Jogja mengaku mengalami kekosongan stok akibat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari belakangan. Agen penyedia oksigen mengaku kelangkaan stok oksigen ini telah terjadi sejak Kamis 17 Juni pekan lalu.

“Memang benar-benar tidak ada stok oksigen. Bisa saya katakan 90 persen agen yang ada di Jogja ini semuanya kehabisan stok,” kata Sutrisno, salah satu agen penyedia oksigen di Gondokusuman, Selasa (22/6/2021).

Sutrisno menjelaskan, pihaknya sampai saat ini tidak dapat berbuat banyak. Desakan dari rumah sakit dan juga pelanggan yang membutuhkan oksigen medis hanya ditanggapi seadanya. “Ya banyak customer yang marah-marah, tapi kami tidak bisa apa-apa lagi, karena stok memang benar-benar kosong,” ungkapnya.

Baca juga :Infeksi Jamur Hitam Muncul di Covid-19 India

Dia menyebut, selama ini sejumlah agen penyedia oksigen di Jogja mendapatkan stok dari Jawa Tengah. Tingginya kasus Covid-19 di wilayah itu disinyalir menjadi penyebab kurangnya pasokan oksigen ke Jogja.

“Kita sama-sama tahu bagaimana kondisi Covid-19 di Jawa Tengah belakangan ini. Pastinya itu juga berimbas terhadap pasokan oksigen ke Jogja,” ujarnya.

Dirinya juga telah berusaha menghubungi berbagai pabrik serta agen oksigen lain di berbagai daerah, namun hasilnya tetap saja nihil. “Saya sudah tanya pimpinan, katanya kondisi kelangkaan oksigen ini masih akan bertahan sampai bulan ini,” katanya.

Di masa normal, dia mengaku bahwa pasokan oksigen di tempatnya kadang tidak menentu. Oksigen yang masuk didasari pada tabung yang kosong. “Misal ada 15 tabung yang kosong, jadi ya pasokannya segitu,” imbuh dia.

Kondisi oksigen yang langka otomatis membuat harganya naik. Hanya saja, Sutrisno mengakui bahwa hal itu lazim karena kondisi oksigen yang kosong. Kenaikan harga pun disebut dia tidak sampai melejit terlampau tinggi.

“Kenaikannya di kisaran 10-15 persen. Kami juga tidak mau mengambil untung yang terlalu berlebihan di saat kondisi yang seperti ini,” katanya.

Humas RSUD Kota Jogja, Imaculada mengatakan bahwa, stok oksigen di rumah sakit tersebut hanya bertahan sampai besok pagi. Saat ini rumah sakit telah melakukan berbagai cara untuk memastikan ketersediaan stok oksigen kembali ada. Hanya saja, penyedia oksigen disebut dia sampai saat ini belum merespons.

“Mungkin stok oksigen kami hanya sampai besok pagi. Rumah sakit sudah melakukan pemesanan, tapi belum ada respons dari penyedia,” katanya.

 

Sumber : Harianjogja

Sapa Aruh : Sultan Akui PPKM Mikro Tidak Maksimal

Previous article

Pasien Covid-19 DIY Rekor Penambahan 675 Kasus

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News