News

Sapa Aruh : Sultan Akui PPKM Mikro Tidak Maksimal

0
UMP DIY 2024
Sultan HB X (Humas Pemda DIY)

STARJOGJA.COM, Info – Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X mengakui pelaksanaan PPKM Mikro selama ini tidak maksimal. Hal itu diungkapkan dalam Sapa Aruh, Eling Lan Waspada Wilujeng Nir Sambekala di Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Selasa (22/6/2021) pagi.

Di awal sambutan dalam Sapa Aruh tersebut Sultan mengutip pepatah Jawa sebagai pengingat untuk memenangkan peperangan. Sekaligus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Parikan Jawa yang menjadi tajuk Sâpâ-Aruh ini, Éling lan Waspâdâ, Wilujêng Nir Sambékâlâ”, tampaknya tepat sebagai pengingat bahwa untuk memenangkan perang, meraih bagas-waras tanpâ rubédâ, jauh dari gangguan penyakit, hanya jika kita “éling lan waspâdâ. Éling kepada Gusti Allah, dan éling” setidaknya pada Protokol Kesehatan yang paling elementer, 3-M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman,” ucap HB X.

Baca juga : Sultan Sapa Aruh, Wabah Corona Teringat Ronggowarsito

HB X meminta kepada semua pihak untuk lebih waspada terhadap munculnya berbagai klaster Covid-19 sebagai akibat kegiatan sosial masyarakat. Bahkan penularannya pun telah merambah ke ruang keluarga.

“Oleh sebab itu kita harus menjaga sikap manunggaling wargâ lan pamong dalam menerapkan PPKM Mikro hingga tingkat RT. Maka, betapa pun ganasnya serangan Covid-19, niscaya kita pasti bisa memenangkan perang ini,” kata Sultan.

HB X mengakui penerapan PPKM Mikro selama ini tidak maksimal. Padahal saat ini dihadapkan pada kematian atau Case Fatality Rate (CFR) nyaris menyentuh besaran angka nasional yang 2,7%, dan pemakaian tempat tidur atau Bed Occopancy Rate (BOR) yang melebihi angka 60%. Data ini sudag melewati batas aman, selain keterbatasan kemampuan tenaga kesehatan.

“Faktanya implementasi PPKM Mikro belum dijalankan secara maksimal. Jawabannya harus berupaya menjauhkan diri dari lengah, mangasah-mingising budi”, meningkatkan kepekaan diri sebagai basis membangun solidaritas sosial,” katanya.

Sultan mengatakan, pemerintah selama ini sebenarnya telah melakukan berbagai upaya penanganan Covid-19. Mulai dari percepatan vaksinasi dalam semua jenjang usia, aktivasi karantina dan isolasi di Kabupaten dan Kota. Selain itu peningkatan kapasitas rumah sakit untuk ruang perawatan Covid-19, peningkatan operasi gabungan penegakan hukum protokol kesehatan.

“Selain itu pengaturan kehadiran tenaga kerja untuk mencegah kerumunan di tempat kerja dan penundaan pembelajaran tatap muka di semua tingkatan pendidikan,” ucapnya.

 

Sumber : harianjogja

Epidemiolog UGM Sebut Kenaikan Kasus Covid-19 Karena Abai Penanganan

Previous article

Agen Penyedia Oksigen Medis Jogja Mengaku Stok Kosong

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News