Health

Varian Delta Sudah Masuk Kota Jogja

0
penyekatan jateng
Pemudik ke Magelang dihentikan di tugu ireng saat penyekatan di pandemi Covid-19 (ist)

STARJOGJA.COM, Info – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Jogja mengingatkan masyarakat mematuhi seluruh aturan PPKM Darurat termasuk saat ibadah Iduladha karena perkembangan varian Delta yang menyebabkan kasus di kota tersebut mengalami peningkatan signifikan sepanjang Juli.

“Sudah ada pernyataan dari Gubernur DIY bahwa jenis virus yang berkembang di Yogyakarta saat ini adalah varian Delta yang tingkat sebarannya lebih cepat dan mudah,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu (18/7/2021).

Di Kota Yogyakarta, kecepatan peningkatan kasus COVID-19 mengalami kenaikan 10 kali lipat sepanjang Juli jika dibanding bulan sebelumnya. Rata-rata kenaikan kasus di Yogyakarta setiap hari sekitar 10-30 kasus tetapi pada Juli bisa mencapai 300-400 kasus per hari.

BACA JUGA: Vaksin Covid-19 yang Ampuh Tangkal Virus Corona Menurut Jokowi

Dengan kondisi tersebut, lanjut Heroe, maka masyarakat kembali diingatkan untuk mematuhi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M termasuk aturan PPKM Darurat selama pelaksanaan ibadah Iduladha.

Berbagai ketentuan pelaksanaan ibadah Idul Adha pun sudah diatur oleh Pemerintah Kota Yogyakarta mulai dari larangan melakukan takbir keliling tetapi masih diperbolehkan menggelar takbir secara virtual dengan jumlah orang terbatas.

Pelaksanaan Shalat Idul Adha pun diminta dilakukan di rumah bersama keluarga dan melarang penyelenggaraan shalat di masjid, lapangan atau fasilitas umum lainnya.

Penyembelihan hewan kurban pun disarankan dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan atau jika dilakukan secara mandiri oleh masyarakat maka harus menyampaikan pemberitahuan ke Dinas Pertanian dan Pangan.

“Pembagian daging kurban yang biasanya melibatkan banyak orang perlu dihindari. Daging lebih baik diantar langsung ke rumah penerima,” katanya.

Perkembangan varian Delta, lanjut Heroe, hanya bisa diatasi dengan mengurangi terjadinya interaksi antarwarga, meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. “Saran di rumah lebih baik, semata-mata ditujukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus,” katanya.

Heroe yang juga menjabat Wakil Wali Kota Yogyakarta pun berharap ibadah Idul Adha dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan agar penularan bisa dicegah.

“Satgas gabungan di tiap kecamatan masih terus mengupayakan agar semua menaati ketentuan PPKM Darurat. Saya mengucapkan terima kasih karena sudah banyak masyarakat dan masjid yang melaporkan tidak menggelar Shalat Idul Adha. Mudah-mudahan upaya ini membuahkan hasil,” katanya.

Pada Minggu (18/7) terdapat tambahan 253 kasus COVID-19 di Yogyakarta, dengan 203 pasien sembuh, dan 15 pasien meninggal dunia. Dengan demikian total kasus aktif di Yogyakarta tercatat sebanyak 4.402 kasus.

Sumber : Antara

Bayu

Orang Miskin Bisa Prokes Asal Kebutuhan Tercukupi

Previous article

Pemotongan Hewan Kurban di RPH-R Sleman Meningkat

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health