News

Lurah di Bantul Turun Menjadi Tim Pemulasaran Covid-19

0
kematian Covid-19 Sleman
Gambar kuburan-kuburan baru di taman pemakaman Nossa Senhora Aparecida di Manaus, hutan Amazon, Brazil, 22 April 2020. Kuburan baru itu diduga untuk pasien Covid-19

STARJOGJA.COM, Info – Lurah Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yuni Ardi Wibowo turun langsung ke lapangan tenaga pemulasaran dan pemakaman karena tingginya kematian pasien Covid-19 di Bantul.

Yuni mengaku adanya peningkatan jumlah kematian di wilayahnya dalam beberapa waktu terakhir membuat 8 anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bangunharjo yang bertugas melakukan pemulasaran dan pemakaman jenazah infeksius Covid-19 kewalahan. Oleh karena itu, dirinya memutuskan untuk turun ke lapangan dan membantu pemulasaran jenazah.

“Karena menggunakan APD lengkap, keluarga almarhumah biasanya tidak mengetahui, jika saya turun dan membantu pemulasaran,” kata Yuni, Rabu (21/7/2021).

Baca juga : Setiap Desa Diminta Memiliki Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19

Menurut Yuni, dengan tidak diketahuinya dirinya sebagai lurah dan ikut melakukan pemulasaran, maka dirinya merasa lebih leluasa saat membantu pemulasaran.

Yuni mengungkapkan, biasanya usai tim pemulasaran menyelesaikan tugasnya, maka akan langsung disusul oleh tim pemakaman yang akan menguburkan jenazah. Sejauh ini, ada dua petugas dari FPRB di setiap dusun di Bangunharjo, yang siap menguburkan jenazah.

Sementara untuk memastikan keamanan baik petugas pemulasaran maupun pemakaman, Yuni memastikan APD yang dikenakannya bersama dengan petugas lainnya aman, tertutup rapat dan tidak mengalami kebocoran.

“Karena jenazah yang kami pulasarakan dan makamkan adalah jenazah Covid-19. Maka kami cek benar-benar APD yang kami kenakan. Jangan ada celah dan kebocoran,” ucap Yuni.

Sekda Bantul, Helmi Jamharis mengaku terus mendorong tiap kalurahan di Bumi Projotamansari untuk memiliki tim pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19. Jika tidak, maka pemulasaran dan pemakaman jenazah akan ditangani oleh kalurahan lain dan tim pemakaman dan pemulasaran dari Satpol PP Bantul.

“Kami berharap agar ada gotong royong menyelesaikan persoalan tersebut,” katanya.

Kepala Satpol PP Bantul Yulius Suharta mengatakan, sejauh ini dari 75 kalurahan yang ada di Bantul, hanya ada enam kalurahan yang bisa melakukan pemulasaran dan pemakaman sendiri untuk pasien Covid-19. Sedangkan 25 lainnya baru dalam tahap akan siap melakukan pemulasaran dan pemakaman sendiri.

“Sementara sisanya belum siap untuk melakukan pemulasaran dan pemakaman. Untuk itu mereka meminta bantuan tim kami,” jelas Yulius.

Sementara terkait dengan biaya pemulasaran dan pemakaman, lebih lanjut Yulius mengungkapkan, 15 pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri tersebut pemulasaran dan pemakamannya sepenuhnya ditanggung oleh APBD Bantul. Sebab, Satpol PP memiliki paket pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19 sebanyak 15 paket.

“Paket itu sudah habis. Kami kemudian ajukan lagi 15 paket melalui BTT [Biaya Tidak Terduga] dan justru mendapatkan 20 paket. Saat ini tinggal ploting paket,” ucap Yulius.

Sumber : harianjogja

Ratusan Tenaga Kesehatan Jogja Terpapar Covid-19

Previous article

Muhammadiyah Mendukung Perpanjangan PPKM

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News