Flash InfoHealth

Pasien Isoman Disarankan Melakukan Kosultasi Medis Setiap Hari

0
varian delta

STARJOGJA.COM, HEALTH – Pasien isoman disarankan melakukan kosultasi medis setiap hari. Saran ini datang dari Ketua Persatuan Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia dokter Daeng M. Faqih.

Ia menyarankan waktu ideal bagi pasien isolasi mandiri COVID-19 berkonsultasi dengan tenaga medis atau pun dokter adalah setiap hari saat menjalankan masa perawatan.

Pengawasan dari tenaga medis dan dokter memang dibutuhkan agar angka kesembuhan COVID-19 pada pasien bisa semakin tinggi dan peluangnya semakin besar.

“Hal yang utama dalam konsultasi saat isolasi mandiri itu jangan lupa sampaikan perkembangan gejala, serta hasil observasi mandiri ya mulai dari respiratory rate, suhu, dan kadar saturasi oksigen,” kata dokter Daeng dikutip dari antara.

Ia menyebutkan hingga saat ini kesalahan terbesar dari para pasien isolasi mandiri yang telat mendapatkan pertolongan karena tidak adanya pemantauan dan pengawasan dari tenaga medis. Pasien Isoman Disarankan Melakukan Kosultasi Medis Setiap Hari.

Seringnya pasien isolasi mandiri baru mencari pertolongan dokter atau tenaga medis ketika kondisi benar- benar sudah memburuk dan terlambat untuk ditangani.

“Maka dari itu penting untuk konsultasi rutin hingga sembuh, karena kalau terhubung dengan dokter misalnya lewat layanan telemedisin tentu akan lebih baik penanganannya karena ada pendampingan ahli dan ada juga pemberian terapi obat yang lebih terarah,” katanya.

Dokter Daeng juga menyebutkan selama isolasi mandiri pasien COVID-19 tidak boleh melakukan kegiatan yang menyebabkan kelelahan pada fisik dan mental.

Pasien boleh berolahraga namun dalam jumlah yang normal dan tidak mengganggu kadar oksigen di dalam tubuh.

Selama isolasi mandiri, pasien COVID-19 pun tidak perlu merasa panik dan sebisa mungkin selalu berpikiran positif dengan berbagai cara misalnya dengan menghubungi kerabat secara virtual atau bisa juga sambil membaca buku.

Pada saat isolasi mandiri, pasien juga harus mampu mengenali ciri- ciri perburukan gejala.

Selain memantau kadar oksigen dan suhu tubuh pasien bisa mengenali gejala perburukan dengan mengecek jumlah hembusan nafas. Jika respitatory rate sudah melebihi 24 kali dalam waktu satu menit artinya pasien sudah mengalami durasi nafas yang lebih pendek, itu merupakan gejala gangguan nafas yang seharusnya langsung dikonsultasikan kepada dokter.

Gejala perburukan juga bisa dilihat dari perasaan sesak nafas atau tertekan yang dialami pasien, meski pasien mendapatkan hasil saturasi di atas 95 persen namun jika pasien mengalami sesak ada baiknya segera menghubungi dokter untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit.

Sumber : ANTARA

Pemda DIY Bentuk Satgasus Pantau Pasien Isoman

Previous article

Ini Cara Mengunduh Video TikTok Tanpa Watermark

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info