News

Epidemiolog Griffith University Australia Sarankan Tahan Pelonggaran

0
Epidemiolog Griffith University Australia
pengurangan mobilitas jogja

STARJOGJA.COM, Info – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2-4 di Jawa-Bali sukses menahan laju penularan Covid-19. Kendati terus menunjukkan tren perbaikan, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan pemerintah agar pembatasan kegiatan masyarakat terus diberlakukan agar tren penurunan kasus positif berlanjut.

“Kalau di Jawa-Bali ini yang paling bagus [penanganan pandemi] kan Jabodetabek, kalau di sana ditahan [kegiatan masyarakat], apalagi daerah yang lain,” kata Dicky kepada Bisnis, Senin (13/9/2021).

Baca juga : Saran Epidemiolog untuk PPKM Pulau Jawa Bali

Menurutnya, masyarakat harus diberi pemahaman bahwa pembatasan kegiatan oleh pemerintah adalah demi pengendalian pandemi yang lebih baik lagi.

“Menahan ini kan tidak bermaksud membatasi, tapi ada tahapannya contohnya di sektor ekonomi dan pendidikan,” imbuhnya.

Adapun, salah satu kegiatan yang mulai diizinkan jika daerah berada di PPKM level 3 atau di bawahnya adalah pembelajaran tatap muka (PTM).

PTM diperbolehkan untuk wilayah PPKM level 3 dengan memenuhi ketentuan kapasitas maksimal 50 persen dikecualikan untuk sekolah luar biasa (SLB) yang diperkenankan 100 persen.

Sementara itu, untuk kegiatan perniagaan, supermarket dan pasar tradisional dan toko kelontong diizinkan buka hingga pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas maksimal 50 persen. Lalu, mal dan pusat perbelanjaan diizinkan beroperasi hingga pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas maksimal 50 persen.

Sebelumnya, pemerintah memperpanjang PPKM di Jawa-Bali mulai 7 – 13 September 2021. Pada periode perpanjangan PPKM hingga 13 September, pemerintah juga menurunkan level PPKM di sejumlah wilayah di Jawa-Bali.

Sumber : harianjogja

Bayu

Sultan HB X Kaget Dampak Kerusakan Penambangan di Lereng Merapi

Previous article

Selain Cepat Sampai, Ini Untungnya Pakai Kereta Bandara Bagi Penumpang Pesawat

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News