News

Kota Yogyakarta Berencana Simulasi One Gate System Bus Pariwisata

0
subsidi angkutan umum
Ilustrasi bus

STARJOGJA.COM, Info – Kota Yogyakarta berencana melakukan simulasi one gate system untuk mengatur arus masuk bus pariwisata sebagai antisipasi banyaknya bus pariwisata yang mencoba masuk ke kota tersebut, khususnya saat akhir pekan, meski pariwisata belum sepenuhnya dibuka.

“Karena kondisinya sudah seperti ini, banyak bus pariwisata yang mencoba masuk ke Yogyakarta, maka mau tidak mau kami harus mulai bicara mengenai implementasi one gate system,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, jumlah bus pariwisata yang mencoba masuk ke Kota Yogyakarta pada akhir pekan mencapai lebih dari 100 bus, bahkan bisa mencapai 140 armada pada Minggu.

Baca juga : Dishub Periksa Kartu Vaksin Penumpang Bus Pariwisata

Bus pariwisata tersebut kemudian parkir di beberapa ruas jalan yang berada di daerah perbatasan antara Kota Yogyakarta dengan kabupaten di sekitarnya. Wisatawan kemudian masuk ke Kota Yogyakarta menggunakan taksi online.

“Ada juga yang masuk ke tempat oleh-oleh yang memiliki parkir luas. Tetapi jumlahnya tidak banyak,” katanya.

Heroe menambahkan, tujuan utama wisatawan adalah kawasan Malioboro. Pada akhir pekan lalu, kondisi Malioboro hingga kawasan Titik Nol Kilometer cukup padat dengan wisatawan.

“Oleh karena kondisinya sudah seperti ini, maka perlu diatur arus masuknya. Seluruh bus pariwisata wajib masuk ke Terminal Giwangan untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan seluruh wisatawan sudah divaksin,” katanya.

Bus pariwisata kemudian didistribusikan ke beberapa tempat khusus parkir (TKP) yang ada di Kota Yogyakarta sehingga jumlah bus dan wisatawan yang masuk dapat dikendalikan dan ada pembatasan.

Ia memastikan konsep one gate system sudah matang dan siap diimplementasikan. “Saat diterapkan, maka TKP yang sampai saat ini masih tutup, akan kembali dioperasionalkan untuk menerima bus pariwisata,” katanya.

Sejumlah TKP di seputar Kawasan Malioboro Yogyakarta yang sampai saat ini masih tutup di antaranya, TKP Abu Bakar Ali, Senopati, dan Ngabean.

Penataan arus masuk wisatawan, lanjut dia, penting bagi Kota Yogyakarta dalam mengendalikan kasus COVID-19 yang saat ini sudah menunjukkan kecenderungan semakin turun.

Sumber : Antara

Bayu

Kraton Jogja Tiadakan Gerebeg Gunungan

Previous article

LIB Belum Menemukan Kasus COVID-19 di Liga 1

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News