News

Bantul Tingkatkan PAD dengan Elektronifikasi Transaksi Pendapatan

0
Elektronifikasi Transaksi
Hetty Nikotyastuti, SE, MM Pemimpin Cabang PT Bank BPD DIY Cabang Bantul dan Jonet Rohamanyu, SE, MSE Kasubid Pengolahan Data dan Informasi Pendapatan Daerah BKAD Bantul

STARJOGJA.COM, Info – Elektronifikasi Transaksi Pendapatan menjadi cara dari Pemerintah Kabupaten Bantul meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Bantul. Jonet Rohamanyu, SE, MSE Kasubid Pengolahan Data dan Informasi Pendapatan Daerah BKAD Bantul mengatakan PAD wujud dari kemandirian daerah dengan empat bidang yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain lain PAD.

“Tahun 2019 Bantul sudah memasukkan Rp 550 M, karena Covid-19 ada memasukkan Rp 479 M, ini karena ada upaya untuk meningkatkan PAD,” katanya Rabu (10/11/2021).
Jonet mengatakan saat pandemi Covid-19 PAD Bantul juga menurun salah satunya dari sektor wisata tidak ada pemasukan. Namun dari sektor lainnya ada pemasukan seperti dari pajak.

“Program Elektronifikasi Transaksi ini tingkat bertemu wajib pajak dengan kami berkurang yang tadinya bertatap muka langsung bisa diganti secara virtual.  Pembayaran bisa melalui bank BPD DIY, Kantor Pos, BNI dan tempat lainnya,” katanya.

Baca juga : Bank Indonesia Genjot Pemakaian QRIS lewat QREDIBEL

Menurut Jonet PAD di Bantul datang dari perpajakan. Sementara retribusi terbesar di Bantu datang dari pariwisata.

“Kalau perpajakan 2020 di Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) termasuk yang besar lalu disusul PBB itu yang besar,” katanya.
Pendapatan ini dengan program elektronifikasi transaksi pendapatan pihaknya dibantu oleh pihak BPD DIY Bantul.

“Perbankan sangat membantu kami dalam suksesnya program elektronifikasi. Kami dievaluasi dengan elektronifikasi ini. Kami harus memacu agar skornya meningkat,” katanya.

Hetty Nikotyastuti, SE,MM Pemimpin Cabang PT Bank BPD DIY Cabang Bantul mengatakan BPB DIY sebagai bank daerah milik bantul  memiliki visi dan misi  meningkatkan perekonomian daerah. Mendukung langkah itu dari PAD adalah dengan ekosistem pembayaran.

“Dengan membuat channel pembayaran sehingga memudahkan masyarakat untuk membayar tagihannya lewat atm atau mobile banking atau lewat kami, setelah banyak channel kami kemudian interkoneksikan, dalam beberapa channel dijadikan satu, maka pemerintah daerah bisa mengetahui pendataaan yang ada,” katanya.

Selain itu pihaknya juga melakukan integrasi lainnya dengan memperluasnya bersama e commerce atau fintech yang ada.

“Terbaru dari kami, menciptakan agen BPBD DIY yang bisa membantu pemerintah. Lurahnya bisa jadi agen. Totalnya 260 -an agen yang tersebar di Bantul,” katanya.

Bayu

Perkuat Atraksi Budaya, Yogyakarta Hadirkan Bregada Rakyat Malioboro

Previous article

Film Alang-Alang, Cerita di Pelelangan Ikan Terbesar di Indonesia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News