Kota JogjaNews

Dikosongkan dari PKL, Malioboro Akan Disulap seperti Trotoar di Singapura

0
trotoar malioboro
Wisatawan Malioboro (M Hadi)

STARJOGJA.COM, JOGJA – Dikosongkan dari Ribuan PKL, Malioboro Akan Disulap seperti Trotoar di Singapura. Trotoar Malioboro akan dikosongkan dari ribuan pedagang kaki lima (PKL) mulai tahun depan. Malioboro bakal dipercantik layaknya jalur pedestrian di Singapura.

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menargetkan relokasi dan penataan PKL Malioboro selesai pada 2024. Kepala Dinas Koperasi UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan kawasan Malioboro didesain sebagai kawasan pedestrian alias pejalan kaki seperti yang diterapkan di beberapa negara. Salah satu rujukan penataan Malioboro adalah jalur pedestrian di Singapura, Orchard Road.

Jalur pedestrian di Singapura dibuat lebar dan ditumbuhi bunga-bunga sehingga memanjakan pejalan kaki. Di jalur pedestrian atau trotoar, tak ada pedagang kali lima. Tak hanya itu, jalur pedestrian di negeri jiran tersebut juga bebas asap rokok. Ihwal asap rokok, Pemerintah Kota Jogja sudah menetapkan Malioboro sebagai kawasan tanpa rokok (KTR) sejak 12 November 2020 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Jogja No.2/2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Langkah selanjutnya adalah memindah ribuan PKL yang masih memenuhi trotoar. Pemindahan ini akan dilakukan oleh Pemda DIY. Srie Nurkyatsiwi mengatakan meski Malioboro akan dirancang seperti jalur pedestrian di Singapura, budaya lokal yang ada akan tetap dikedepankan. PKL akan ditempatkan dalam lokasi terpusat.

“Malioboro nantinya akan kosong dan tidak akan ada PKL untuk memberikan kenyamanan pengunjung. Tujuan dari penataan adalah untuk menaikkan kelas wisatawan yang datang dengan perpaduan lokalitas dan manajemen modern. Harapan kami, siapa pun yang ke Malioboro akan tetap kangen dengan Jogja dan kembali datang lagi,” ujar dia, Rabu (1/12/2021).

Relokasi PKL mulai dilakukan secara bertahap mulai Januari 2022. Kelak, pedagang akan dipindah ke eks Bioskop Indra dan eks gedung Dinas Pariwisata DIY. Sementara selter di dekat Hotel Grand Ina akan digunakan untuk menampung sementara pedagang, sembari menunggu eks Bioskop Indra dan eks gedung Dinas Pariwisata DIY siap digunakan.

“Di eks gedung Bioskop Indra sudah ada slot ruang di sana. Sudah ada bloknya. Ruangnya sudah ditata,” ungkap Siwi.

Saat ini, eks gedung Bioskop Indra masih tertutup rapat dengan seng. Pintu seng yang menutupi bagian depan juga dikunci rapat. Meski demikian, dari sela- sela lubang yang menutupi eks gedung bioskop terlihat bangunan tersebut masih terawat.

SUMBER : HARIAN JOGJA

Artotel Suites Bianti Yogyakarta Resmi Dibuka

Previous article

Kenali ! Ini Penyebab Asam Lambung

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja