News

Wah Hujan Lebat Sebabkan 7 Titik Pergerakan Tanah di Bantul

0
pergerakan tanah
Ilustrasi Tanah Ambles

STARJOGJA.COM, Info – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang melanda pada Kamis (17/2) sore menyebabkan kejadian diantaranya banjir dan pergerakan tanah.

“Hujan disertai angin kencang di wilayah Bantul pada Kamis (17/2) sekitar pukul 16.00 WIB, mengakibatkan sejumlah kejadian, yaitu banjir empat lokasi, pergerakan tanah tujuh lokasi,” kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah saat dihubungi di Bantul, Jumat.

Selain itu, cuaca ekstrem tersebut juga mengakibatkan pohon tumbang di 19 lokasi, talud sungai jebol satu lokasi. Kejadian
tersebut tersebar di 10 kecamatan yang meliputi 14 kelurahan/desa.

Rinciannya, di Desa Baturetno (Banguntapan) satu lokasi, Desa Palbapang (Bantul) satu lokasi, Desa Imogiri dua lokasi dan Desa Wukirsari (Imogiri) delapan lokasi, di Desa Canden (Jetis) satu lokasi, Desa Sendangsari (Pajangan) lima lokasi, Desa Gilangharjo (Pandak) satu Lokasi.

Baca juga : Pencarian Korban Longsor Imogiri Waspadai Pergerakan Tanah

Kemudian Desa Bawuran lima lokasi, dan Segoroyoso satu lokasi, serta Wonolelo (Pleret) satu lokasi, di Desa Srihardono (Pundong) satu lokasi, Desa Argosari satu lokasi, dan Argomulyo (Sedayu) dua lokasi, dan Desa Timbulharjo (Sewon) satu lokasi.

Dia mengatakan, dampak dari kejadian tersebut menyebabkan menutup akses jalan, kemudian pohon tumbang menimpa jaringan listrik, jembatan, kandang, pondok pesantren, rumah, sekolah, dan kerusakan talud jalan, talud pekarangan, talud sungai, dan tempat usaha.

“Estimasi kerusakan yang diakibatkan kejadian angin kencang tersebut kurang lebih sebesar Rp 37.990.000,” katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, dan menurut informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem itu berlangsung sejak 17 sampai 23 Februari 2022.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain,” katanya merujuk imbauan BMKG.

Sumber : Antara
Bayu

Pembebasan Lahan Tol Jogja Bawen Tercepat di Indonesia, Kok Bisa?

Previous article

  Tingkat Keterisian Tempat Tidur RSUD Wates Penuh

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News