News

Pramuwisata di DIY Ikuti Sarasehan Sumbu Filosofi dan Garis Imajiner

0
Sumbu filosofi
Puluhan Pramuwisata Indonesia DIY mengikuti sarasehan soal sumbu filosofi dan garis Imajiner di ndalem benawan.

STARJOGJA.COM, Info – Puluhan pramuwisata yang tergabung dalam DPD HPI DIY (Himpunan Pramuwisata Indonesia) mengikuti Sarasehan Sumbu Filosofi dan Garis Imajiner Bersama Raden Mas Kukuh Hestriasning di Ndalem Benawan, Jogja. Benny Kurniawan Ketua Divisi Bahasa Indonesia DPD HPI DIY mengatakan sarasehan yang dilakukan kali ini sebagai bentuk menjaga wawasan dan keilmuan soal budaya Yogyakarta.

“Kami dari Divisi Bahasa Indonesia, sekarang ini wisatawan hanya lokal saja nah kita di wisata ini sempat mati suri 1,5 tahun lalu maka kami upgrading terus menambah ilmu atau wawasan baik secara teknis atau materi. Kalau yang sekarang ini secara materi,” katanya Selasa (22/2/2022).

Benny mengatakan sarasehan yang diikuti 87 orang dari guide Divisi Indonesia DIY ini akan terus dilakukan dilakukan setiap bulannya. Karena di kondisi Covid-19, maka sarasehan dilakukan dengan prokes yang ketat.

Baca juga :Waduh bagian Miniatur Sumbu Filosofis Jogja Hilang

“Nantinya, setelah Covid-19, kita jauh lebih baik, mereka dapat informasi yang valid tidak awur awuran. Akan terus dilakukan dengan prokes ketat dan maksimal,” katanya.

Benny mengatakan acara berjalan sukses mulai pelaksanaan yang sesuai prokes hingga penyampaian materi oleh Raden Mas Kukuh Hestriasning.

“Kembali buat wisatawan di Jogja agar merasa puas dan sesuai logo Jogja yang Ngangeni,” katanya.

Sementara itu, Raden Mas Kukuh Hestriasning mengaku senang dengan sarasehan yang dilakukan Himpunan Pramuwisata Indonesia DIY ini. Harapannya informasi yang sesuai dengan wawasan dari kraton Yogyakarta.

“Waktu itu kami didatangi HPI yang mengatakan banyak wisatawan yang menanyakan soal sumbu filosofis. Kami memberikan gambaran informasi terkait sumbu filosofis dari keraton. kami informasi ini yang semoga bisa menjadi pedoman yang mengacu pada filosofi kraton,” kata cucu Sultan HB VIII ini.

Ia mengatakan banyak informasi yang beredar di masyarakat soal sumbu filosofi. Harapannya dengan informasi yang benar maka masyarakat dapat teredukasi dengan baik.

“Banyak sekali di masyarakat yang mendapatkan informasi yang simpang siur. Maka ini kami pedoman dari keraton. Semoga HPI ini menjadi bagian dari pelestarian menjaga kemudian mengembangkan situs maupun produk budaya tradisi,” kata adik sepupu HB X ini.

Ia juga menginginkan agar informasi dan ilmu tentang budaya Jawa khususnya Yogyakarta ini juga disampaikan di tingkat pendidikan mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi. Harapannya masyarakat akan memiliki pengetahuan yang menyeluruh dan meningkatkan kebanggaan terhadap tradisi budaya Jawa.

“UUK sebagai dasar keistimewaan alangkah baiknya dijabarkan dalam kurikulum mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Saat tahap kecil hingga dewasa punya koridor tentang budaya Jawa regenerasinya sehingga tradisi berkembang baik secara akademik maupun naluri,” katanya.

Bayu

SDN Karangjati Jadi Sekolah Ramah Anak

Previous article

Pemda DIY Temukan Spekulan Picu Kelangkaan Minyak Goreng

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News