News

Belum Genap Sebulan Kasus Kematian  Covid-19 Sleman Capai Ratusan

0
kematian Covid-19 Sleman
Gambar kuburan-kuburan baru di taman pemakaman Nossa Senhora Aparecida di Manaus, hutan Amazon, Brazil, 22 April 2020. Kuburan baru itu diduga untuk pasien Covid-19

STARJOGJA.COM, Info – Kasus kematian akibat Covid-19 di Sleman telah mencapai ratusan hingga pertengahan Maret 2022 atau belum genap sebulan. Dinas Kesehatan Sleman melansir angka kesembuhan pasien Covid-19 di wilayah ini cenderung tinggi. Rata-rata dilaporkan pasien yang sembuh antara 400-600 orang per hari setelah mereka selesai menjalani masa isolasi.

Angka kasus aktif di Sleman pun saat ini berkisar 5000-6000 kasus.

Meski begitu, angka kasus kematian pasien Covid-19 di Sleman masih terbilang tinggi. Sejak 1 hingga 15 Maret, Tim Dekontaminasi, Pemulasaraan dan Pemakaman Jenazah Covid-19 BPBD Sleman sudah menguburkan sebanyak 108 kasus dengan 8 pasien meninggal saat menjalani isolasi mandiri.

“Dari 108 jenazah yang dimakamkan sesuai protokol pemakaman Covid-19, sebanyak 42 kasus dimakamkan oleh tim kami dan sisanya 66 kasus oleh Satgas kalurahan,” ujar Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman Vincentius Lilik Resmiyanto, Selasa (15/3/2022).

BACA JUGA: Sleman Siagakan Isoter dan Fasilitas Kesehatan

Lilik mengatakan, kasus tersebut sudah melebihi kasus pemakaman yang dilakukan selama Februari.  Posko mencatat selama Februari terjadi 71 kasus pemakaman dengan standar pemakaman Covid-19 dimana sebanyak 8 kasus meninggal saat menjalani Isoman.

“Rata-rata pasien meninggal di rumah sakit. Ini baru data 15 Maret, masih ada dua pekan lagi hingga akhir bulan. Kami hanya berharap tidak terjadi penambahan kasus signifikan,” ujarnya.

Menanggapi tingginya kasus kematian di Sleman, Cahya menyatakan jika pasien yang meninggal dipicu oleh sejumlah faktor. Selain lanjut usia, pasien yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti jantung, obesitas, diabetes dan sebagainya.

Faktor lainnya, pasien yang meninggal juga ternyata belum divaksin Covid-19. Baik yang belum divaksin sama sekali, belum divaksin lengkap (dosis 1 dan 2) serta belum divaksin booster (dosis 3l.

Ia menepis adanya pasien yang meninggal akibat terlambat ditangani atau mendatangi rumah sakit rujukan Covid-19. “Kematian yang terjadi di Sleman saat gelombang tiga ini tidak ada yang karena terlambat masuk RS, tetapi lebih karena faktor di atas itu,” ujarnya.

Dinkes akan terus meningkatkan 3T, untuk menurunkan positivity rate  di bawah 5% dan menurunkan hunian RS akibat Covid-19. Dinkes juga akan berupaya menurunkan angka kematian akibat Covid-19, dengan memastikan diagnosa penyakitnya. Dari 646 bed pasien Covid-19 saat ini merawat sekitar 359 pasien.

Sumber :  Harian Jogja
Bayu

UGM Kembangkan Teknologi Big Data dan Cloud untuk Mitigasi Covid-19

Previous article

Menaker Revisi Mekanisme Pencairan JHT Seperti Aturan Terdahulu

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News