News

Harganas ke 29, Angka Stunting di DIY Terendah di Indonesia

0
stunting di DIY
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo (kesembilan dari kanan) hadir dalam puncak peringatan Harganas ke-29 di Balai Kota Jogja, Rabu (29/6). - Ist
STARJOGJA.COM, Info –  Angka stunting di DIY tercatat sebagai yang terendah se-Indonesia. Meski begitu, upaya penurunan angka kasus terus dilakukan. Terbukti, untuk tahun ini angka stunting di target kembali turun di angka 14%.

Dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun ini yang digelar di Balai Kota Jogja, Rabu (29/6), Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X menyatakan pencegahan stunting harus dilakukan hingga level keluarga.

Dengan begitu, peringatan Harganas bisa menjadi tonggak baru pencegahan stunting dengan menyelaraskan peran pemerintah dan masyarakat di ranah keluarga.

“Seluruh mitra kerja pembangunan dan pemberdayaan keluarga harus memperkuat sinergi dalam  mewujudkan masyarakat sehat sejahtera dengan didukung ekosistem keluarga berkualitas,” katanya, Rabu.

BACA JUGA:  Harganas 2022 ke 29 Gotong Royong Tekan Stunting

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin menjelaskan dalam upaya percepatan penanganan stunting, DIY menindaklanjuti kebijakan dari Pusat.

Di antaranya adalah dengan membentuk tim pendamping keluarga yang kini sudah terbentuk sebanyak 1.852 tim di seluruh wilayah DIY. Tim ini sudah dibekali berbagai pelatihan tentang cara mendampingi keluarga yang berisiko stunting. Pendampingan pun sudah berjalan efektif tim tersebut langsung ke lapangan.

“Termasuk menyasar calon pengantin, karena memang yang harus didampingi itu usia remaja, calon pengantin, ibu hamil, bayi di bawah satu tahun,” ucapnya.

Jumlah pendamping keluarga sudah tersebar di seluruh desa di DIY, rata-rata setiap desa ada lebih dari dua tim.

Hingga kini, kata dia, persentase angka stunting di DIY adalah 17,3%. Shodiqin menargetkan hingga akhir tahun ini, angka tersebut bisa ditekan menjadi 14%.

Rasa Handarbeni

Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan perlunya membangun keluarga berkualitas untuk mencapai generasi muda yang unggul. Penekanan terhadap mental emotional disorder karena DIY merupakan daerah dengan tingkat prevalensi stunting terendah se-Indonesia.

DIY banyak memiliki tatanan yang patut dicontoh dari sisi gotong royong dan kerukunan. Meskipun kadang secara ekonomi belum mapan tetapi masyarakat DIY memiliki rasa handarbeni atau memiliki yang besar terhadap suatu program.

“Capaian DIY sangat luar biasa. [Angka] Stunting DIY termasuk tiga yang terendah se-Indonesia, bersama Bali dan DKI Jakarta. Banyak hal yang bisa dicontoh dari DIY. Gotong royong menjadi contoh yang sangat baik diterapkan dari DIY,” tegasnya.

Selain itu, DIY juga menjadi daerah dengan capaian tertinggi untuk partisipasi dalam Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) yang dilakukan BKKBN pada 15 Juni 2022 yang lalu. Capaian itu melebihi dari target, lebih dari 200%.

 

“Pencapaian DIY untuk pencegahan stunting memang tidak bisa dibilang kecil. Upaya yang dilakukan mampu menunjukkan hasil yang menggembirakan,” kata Hasto.

Sumber : Harian jogja
Bayu

Yuk ikut Ruwatan Massal Skala International di Bantul

Previous article

Cerita Munculnya Embun Beku di Dieng

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News