News

Yuk ikut Ruwatan Massal Skala International di Bantul

0
ruwatan massal
Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrowinoto. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin
STARJOGJA.COM, Info –  Setelah dua tahun lebih vakum karena pandemi, Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrowinoto kembali menggelar ruwatan massal. Kali ini ruwatan massal digelar di Candi Tirto Raharjo, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul, pada 15 Suro atau 13 Agustus mendatang.

Tak tanggung-tanggung, ruwatan massal bertajuk Murwokolo Nusantara tersebut digelar dengan skala internasonal.

Diketahui, Ki Kasidi merupakan profesor dan guru besar pedalangan yang mewarisi keahlian sebagai dalang ruwatan dari ayahnya Ki Timbul Cermomanggolo.

BACA JUGA: Mencari Berkah di Ritual Gunung Lanang Kulon Progo

Telah puluhan kali dia meruwat sukerta (orang), mapar tunggak (bangunan), ruwat bumi (tanah pekarangan), ruwat tikus (tanah pertanian), bisnis perusahaan serta berbagai persoalan tentang aura buruk dalam kehidupan pada yang diruwat.

Ki Kasidi mengatakan ruwatan merupakan upacara religi dan budaya Jawa yang dilakukan lewat doa dalam kemasan pewayangan. Acara ini digelar untuk memperbaiki berbagai hal aura buruk.

Dia menjelaskan, seni budaya wayang kulit menggambarkan dunia kehidupan sifat angkara murka dan kebaikan.

“Dalam ruwatan kali ini, Murwokolo berarti menghalangi adanya aura angkara murka yang kemungkinan ada pada pribadi, bangunan, tempat, bisnis, jodoh, dan lain sebagainya. Ruwatan telah menjadi sarana spiritual diyakini masyarakat dalam budaya Jawa. Dalam kegiatan lain seperti ruqyah yang berarti melindungi dan menyembuhkan dari gangguan sihir, santet, penyakit secara Islami,” kata Ki Kasidi dalam rilisnya, Rabu (29/6/2022).

Menurut Ki Kasidi, dalam era sekarang, tren kembali ke budaya Nusantara telah menjadi gaya tersendiri dalam kehidupan masyarakat. “Kembali ke alam dan budaya tradisi telah menjadi salah satu pilihan tersendiri untuk menentramkan hati,” ucap dia.

“Kegiatan ruwatan memiliki independensi sebagai aktivitas lintas budaya dan keyakinan. Sehingga aktivitas upacara ini dapat diikuti siapapun lintas geografis dan demografi, suku, dan agama, bahkan lintas negara,” katanya.

Masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan religi ini untuk mengikutkan permasalahan yang mungkin terjadi dalam berkehidupan.

Ki Kasidi menjelaskan ruwatan Murwokolo bersifat positif yang artinya menawarkan bentuk gangguan aura negatif menjadi positif yakni bertujuan tetulung dalam hal kebaikan. Dapat pula dikatakan sebagai keyakinan untuk meningkatkan mental positif dalam menjalani hidup dan berkehidupan dengan mantap.

“Semoga ruwatan Murwokolo Nusantara ini dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat yang membutuhkan. Ruwatan adalah doa dan harapan menuju hidup lebih baik,” tandasnya.

Sumber : Harian jogja
Bayu

Ocula Cara Kelola Budidaya Ikan Air Tawar Secara Otomatis

Previous article

Harganas ke 29, Angka Stunting di DIY Terendah di Indonesia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News