News

Sultan HB X Siap Mendamaikan Pihak Bertikai di Babarsari

0
Babarsari
driver ojol Jogja rusuh dengan DC membuat ratusan polisi berjaga-jaga di babarsari (hamid/harianjogja)

STARJOGJA.COM, Info – Gubernur DIY dan Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X menyatakan siap terjun langsung untuk mendamaikan pihak bertikai di Babarsari, Sleman.

Sultan memberikan sinyal kesiapannya untuk terjun langsung mendamaikan konflik warga di wilayah Babarsari, Sleman. Hal itu dilakukan jika aparat maupun pejabat terkait belum mampu menyelesaikan persoalan tersebut.

“Silahkan saja bagi saya tidak ada masalah, nanti kalau memang tidak bisa, ya saya nerjuni [terjun langsung] enggak masalah,” katanya Senin (4/7/2022)

Baca juga : Babarsari Terkena Pemadaman Listrik

Akan tetapi Sultan menggarisbawahi upaya damai itu harus tetap diikuti dengan penindakan bagi pelanggar hukum dalam kasus tersebut. “Tetapi tidak hanya menjembatani tetapi tindak pelanggar hukum, itu aja,” ucapnya.

Sultan menyesalkan terjadinya kerusuhan di Babarsari. Seharusnya tindakan kekerasan itu tidak perlu terjadi. Ia menegaskan sekitar tiga tahun silam dirinya pernah melakukan dialog dengan pihak-pihak yang bertikai.

“Kalau saya ya, kenapa harus terjadi kekerasan dalam arti kekerasan itu fisik, ya dua tiga tahun yang lalu saya pernah berdialog dengan mereka,” katanya.

Dalam dialog tersebut Sultan sudah pernah meminta agar tidak melakukan kekerasan fisik. “Saya sudah minta untuk tidak ada kekerasan. Perkara bicara keras ya kebiasaan bicara keras enggak apa-apa itu kan volume radio aja, gedekke cilikke. Tetapi pengertiannya jangan kekerasan itu fisik,” ujarnya.

Upaya perdamaian melibatkan berbagai pihak untuk menjaga situasi Jogja yang aman, menurutnya sudah pernah dilakukan dengan melibatkan Pemkab Sleman.

“Karena kami sudah beberapa kali memfasilitasi mereka tidak hanya Kabupaten Sleman tetapi saya sendiri sudah pernah terjun langsung ke mereka. Baik [warga] NTT, Papua, mereka pernah bertemu dengan saya,” ucap Sultan.

Saat itu, kata Sultan, pihak-pihak tersebut sempat minta waktu untuk berubah. Selain dari kalangan individu, mereka juga mahasiswa.

“Di Depok sana [dialognya], dan mereka minta waktu untuk berubah, rata-rata mereka datang ke sini kan di samping secara individu mungkin juga mahasiswa ya,” katanya.

Sumber : Harian Jogja

Waspada Berkendara di Sepanjang Jalan Parangtritis

Previous article

Implementasi Kurikulum Merdeka Diterapkan di Tahun Ajaran Baru

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News