News

Komnas HAM : Gas Air Mata Penyebab Kematian Tragedi Kanjuruhan

0
korban tragedi Kanjuruhan
FOTO : Antara

STARJOGJA.COM, Info – Tragedi di stadion Kanjuruhan mulai menguak fakta seperti yang diungkapkan Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI Choirul Anam. Anam mengatakan, penyebab kematian dari sebagian besar korban tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata yang ditembakkan  anggota kepolisian.

Dia menjelaskan, bahwa hal ini terlihat dari kondisi para jenazah yang lebam biru di bagian wajah. Hal itu disebabkan karena korban mengalami kekurangan oksigen.

“Sebenarnya hal ini kurang lebih menjadi potensi penyebab kematian. Pertama, adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru. Ini kemungkinan besar karena kekurangan oksigen,” jelas Anam dalam keterangan resmi dikutip Kamis (6/10/2022).

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, 13 Kelompok Suporter Berkumpul di Titik Nol Kilometer 

Dia juga mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan kondisi korban meninggal dunia yang mengalami patah tulang di bagian rahang dan kaki. Para korban juga mayoritas mengalami kemerahan pada bagian mata yang disebabkan oleh gas air mata.

Anam memperkirakan bahwa jumlah korban meninggal dunia dalam kasus ini masih akan terus bertambah. Pasalnya, banyak pihak keluarga yang langsung membawa jenazah korban pulang ke rumah tanpa melewati pendataan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

 “Kondisinya memang sangat crowded, sehingga angkanya akan bertambah karena beberapa belum dicatat atau langsung dibawa pulang oleh keluarga,” terangnya.

Banyaknya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan akhirnya membuat pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Tim dibentuk pada Senin (3/10/2022) ini telah mendapat instruksi khusus dari Presiden Joko Widodo untuk bisa mengusut kasus tragedi Kanjuruhan kurang dari satu bulan.

“Tim pencari fakta itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan,” kata Menko Polhukam sekaligus Ketua TGIPF dalam keterangan resmi, Selasa (4/10/2022).

Mahfud menyampaikan bahwa pihaknya sejauh ini telah menemukan permasalahan besar yang mendasari tragedi Kanjuruhan. Tim TGIPF hanya masih membutuhkan waktu untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah detail yang diharapkan bisa dikerjakan tidak sampai satu bulan.

 Sumber : Bisnis

Bayu

Vaksinasi COVID-19 di DIY Tertinggi Ketiga Nasional

Previous article

Wayang Jogja Night Carnival 2022 Jadi Puncak HUT Kota Jogja

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News