News

Prilly Latuconsina Menjadi Dosen Praktisi UGM

0
Prilly Menngajar
Prilly Latuconsina Mengajar UGM

STARJOGJA.COM – Prilly Latuconsina kembali menjadi dosen praktisi di UGM pada Kamis (10/11).

Usai pertemuan pertamanya mengisi kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM pada bulan September 2022 lalu lewat program Parktisi Mengajar bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Prilly menjadi dosen praktisi melalui program Praktisi Mengajar Mengajar bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudrsitek. Ia dijadwalkan mengajar di UGM sebanyak dua kali pertemuan.

Pola Relasi Media

Selama mengajar, Prilly menyampaikan materi terkait pola relasi media dengan selebritas. Ia membagikan pengalamannya dalam berhubungan dengan media dan bagaimana pekerjaannya sebagai selebritas, terkhusus saat mengelola krisis.

“Media jadi wadah dan tempat bagi selebritas untuk tumbuh, merintis karir meraih popularitas. Sementara media membutuhkan selebritas dengan popularitas tinggi untuk meningkatkan engagement dengan audiensnya,”jelasnya.

Di era media baru, peluang terbuka bagi siapa saja untuk menjadi selebritas. Lalu, infotainment mempunyai nilai berita dan paparan tinggi yang dinilai mampu memuat fakta dan edukasi untuk audiens secara luas karena tayang di TV nasional.

Cara Kerja Memngelola Krisis Selebritas

Lebih lanjut ia memaparkan tentang bagaimana cara kerja mengelola krisis selebritas. Yang mana seorang selebritas harus bisa memitigasi resiko krisis yang rawan menyerangnya.

“Kalau saat krisis yang harus jaga emosi dan kontrol diri. Ini butuh tim publicis yang menenangkan saat krisis tim ini yang kerja, tapi kalau di Indonesia aktris yang melakukan sendiri beda dengan di luar negeri ada tim yang gerak,” paparnya.

Saat krisis selebritas, mengumpulkan fakta-fakta baik terkait selebritas. Berikutnya tetap berhubungan baik dengan media agar dapat dengan mudah membuat berita baik dengan konten maupun konferensi pers. Tak kalah penting, menjadi apa adanya agar audiens mempunyai relativitas dan dapat bersimpati dengan kondisi sebenarnya.

Baca Juga : Kongres Kebudayaan Jawa III Menuju Jawa Yang Mendunia

“Kerja di industri entertainment harus bergandengan tangan dengan media. Kalau selebritas punya hubungan baik dengan media maka akan sungkan untuk memberitakan hal-hal buruk,”tuturnya.

Prilly menjelaskan ada beberapa interaksi yang bisa kita lakukan dengan media saat terjadi krisis. Beberapa interaksi tersebut adalah interview secara spontan, konferensi pers untuk klarifikasi , konferensi pers secara reguler dan interaktif, dan selalu siap 24 jam untuk memberikan berita baik sampai situasi kembali normal.

“Kita harus memilih juru bicara yang ahli dan berada di high level management sewaktu harus memberikan penyataan atau klarifikasi,”pungkasnya. (Maylin Angelica)

Sumber : Humas UGM

 

 

Makanan Sehat Investasi Masa Depan Si Kecil

Previous article

Waktu Tunggu Haji di DIY 66 Tahun

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News