JogjaKUNews

Jogja Kota Festival, Ini Buktinya

0
Jogja Kota Festival

STARJOGJA.COM, Info – Kota Jogja selain kota pendidikan dan sebutan lainnya, ada tambahan sebutan lainnya. Yaitu Jogja Kota Festival . Terlebih ada  festival berusia 52 tahun.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY Yuliana Eni Lestari Rahayu mengatakan banyak festival di Jogja yang diselenggarakan oleh masyarakat maupun komunitas.

“Jogja sudah dinobatkan menjadi kota festival melebihi negara lain. Festival yang diselenggarakan di Jogja banyak yang diselenggarakan oleh masyarakat dan komunitas, dan juga dari pemerintah daerah kota maupun kabupaten,” kata Eni dalam acara focus group discussion (FGD) Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) di Hotel Horison Ultima Riss, Kelurahan Sosromenduran, Kemantren Gedongtengen, Rabu (30/11/2022).

Acara itu digelar oleh Dinas Kebudayaan Kota Jogja Eni mengatakan ada beberapa festival legendaris yang telah diselenggarakan dalam kurun waktu lama.

BACA JUGA: Festival Kota Lama 2020 Digelar Virtual

“Ada festival berjenjang, sendratari itu sudah usianya 52 tahun. Itu tidak pernah berhenti, dua tahun Covid tetap berjalan. Setelah sendratari turun ke festival ketoprak. Festival ketoprak sudah ada tim pembinaannya: pembinaan ketoprak, pembinaan bahasa sastra, dan tari,” katanya.

Namun, Eni mengatakan hingga kini belum ada buku yang mengulas mengenai ketoprak.  “Festival ketoprak belum terlacak usianya. Tapi yang pasti dari tahun ke tahun sudah ada, sudah menghasilkan tokoh ketoprak legendaris,” katanya.

Selain itu, Eni juga mengatakan ada festival legendaris lainnya, festival karawitan, festival teater, festival upacara adat, serta Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY).

Eni mengatakan Festival Kebudayaan Yogyakarta diawali dari Festival Kesenian Yogyakarta. Awalnya Festival Kesenian Yogyakarta, kemudian setelah 30 tahun berubah namanya menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY).

“Baru empat tahun berjalan ini, dari 2019 K-nya itu berubah menjadi kebudayaan,” kata Eni.

“Ranahnya Jogja itu tangible dan intangible, maka festival unggulannya, katanya yang diunggulkan Festival Kebudayaan Yogyakarta, Festival Kesenian Yogyakarta,” ujarnya.

Perubahan tersebut dilakukan untuk menaungi pelaku budaya tangible dan intangible.

“Teman-teman intangible dan tangible ada yang butuh naungan. Sehingga kami sepakati K-nya kesenian berubah jadi kebudayaan,” kata Eni.

 
 
sumber : Harian Jogja
Bayu

Pemadaman Listrik Yogyakarta, 2 Desember 2022

Previous article

Ulang Tahun Pertama, Kimaya Sudirman Yogyakarta Gelar Berrbagai Acara

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU