EsaiNews

Mendukung Situasi Kondusif Selama Natal

0
Kondusif Selama Natal
Ornamen Natal (Freepik)

STARJOGJA.COM, Akhir tahun membawa kedamaian bagi umat Nasrani karena mereka merayakan Natal dan menyambut tahun baru. Hari raya tersebut selalu disambut dengan gembira, karena umat Nasrani bisa melakukan misa Natal, bertukar kado, dan diakhiri dengan makan bersama.

Pemerintah sudah menjamin keamanan agar Natal bisa berjalan dengan aman dan damai. Natal harus dijaga agar tetap kondusif, tanpa ada ancaman dari kelompok radikal dan teroris. Selain itu, disertai dengan kewaspadaan terhadap ancaman virus Corona, sebab saat ini masih dalam masa pandemi virus tersebut.

Karena itu seluruh elemen masyarakat mendukung agar Natal bisa dirayakan dengan kondusif. Jangan sampai terjadi kekacauan berdasarkan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). Apalagi Nataru (Natal dan tahun baru) sering dijadikan alasan untuk penyerangan dari kelompok radikal dan teroris.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa warga harus mendukung situasi kondusif di wilayah masing-masing dengan mengedepankan sikap saling menghormati antar umat beragama, selama perayaan Natal dan tahun baru.

Pemerintah menghimbau agar masyarakat mengutamakan toleransi, karena sebagai negara yang majemuk, toleransi adalah kunci menuju kedamaian. Dengan toleransi maka umat kristiani bisa merayakan Natal dengan bahagia, karena mereka disambut baik oleh yang lain.

Sepanjang tahun 2022, ada 228 tersangka kasus terorisme yang berhasil ditangkap oleh  Detasemen Khusus 88 antiteror Polri. Berhasilnya penangkapan teroris besar-besaran adalah sebuah prestasi bagi kepolisian, karena mereka membuktikan kesetiannya untuk menjaga keamanan rakyat.

Untuk mewujudkan Natal yang aman dan damai, maka aparat keamanan makin memperketat penjagaan. Pertama, digencarkan lagi razia dan operasi lilin. Tujuannya selain untuk melancarkan mobilitas saat libur Nataru juga untuk mencegah ada orang-orang mencurigakan yang membawa senjata tajam, bahkan bom molotov.

Cara kedua adalah dengan menangkap para teroris di beberapa daerah. Penangkapan anggota kelompok radikal dan teroris merupakan upaya pencegahan. Jangan sampai Natal menjadi tidak aman gara-gara anggota teroris yang berkeliaran.

Keamanan saat Natal sangat dijaga oleh aparat, tujuannya agar umat kristiani bisa beribadah dan merayakan Natal dengan damai dan tidak khawatir akan ancaman dari kelompok teroris. Selain itu, pemerintah juga membuat skema agar ibadah Natal lancar tanpa ada penularan Corona.

Penulis : Ratih Safira Utami , kontributor Persada Institute

Apa Itu Hiposmia, Gejala Baru Covid-19?

Previous article

Belajar Sejarah Hari Ibu di Museum Pergerakan Wanita Indonesia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai