NewsPendidikan

Fenomena Home Workers Membawa Yhola Raih IPK 4,00

0
Home workers

STARJOGJA.COM, BANTUL – Fenomena Home Workers Membawa Yhola Raih IPK 4,00.

Bekerja sebagai home workers dapat dilakukan oleh pria dan wanita, namun ada fenomena menarik di Kapanewon Banguntapan Bantul dimana banyak kegiatan home workers dilakukan oleh wanita, dan lebih unik lagi mayoritas berusaha pada bidang kuliner.

Hal ini menjadi perhatian mahasiswa Pascasarjana UNY Yhola Kiki Nor Faridha yang membuat penelitian tentang hal tersebut. Mahasiswa program studi S2 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga tersebut mengatakan, fenomena home workers di Banguntapan berawal dari pandemi Covid-19 dimana banyak pekerja di rumahkan akibat perusahaan tempat bekerja gulung tikar.

Akhirnya masyarakat setempat yang terdampak pandemi mencoba melaksanakan kegiatan ekonomi dengan bekerja di rumah sebagai home workers guna menghasilkan pendapatan yang diperoleh untuk mengelola keberlangsungan rumah tangga, seperti membeli bahan makanan, melengkapi barang-barang rumah, menyekolahkan anak, membeli pakaian, menunjang kendaraan serta keperluan lainnya.

“Menjadi home workers dapat dijadikan sebagai pekerjaan sambilan sembari mengurus rumah tangga. Namun karena himpitan ekonomi pekerjaan usaha rumahan dapat dijadikan sebagai pekerjaan dengan pendapatan utama,” kata Yhola kepada Starjogja.com, Jumat (10/2/2023).

Menurutnya, sebanyak 301 wanita bekerja sebagai pedagang makanankarena menjual produk makanan memiliki berbagai keuntungan, diantaranya makanan merupakan kebutuhan pokok yang dikonsumsi tiga kali dalam sehari sehingga selalu dibutuhkan dan termasuk dalam kebutuhan fisiologis manusia.

Pada penjualan makanan, proses pengolahan yang dilakukan cukup sederhana tidak perlu memerlukan teknik yang rumit. Makanan yang dijual berupa nasi, lauk, sayur matang, hingga jajanan kekinian. Menjual makanan merupakan pekerjaan yang tidak beresiko besar karena memiliki peluang laku lebih sering dibanding menjual produk di bidang lain.

Warga Salakan Potorono Banguntapan Bantul tersebut memaparkan, kendala yang dihadapi pekerja kewirausahaan yaitu tidak berkembangnya usaha-usaha mandiri karena tidak menguasai jiwa kewirausahaan sertakurangnya dalam pelayanan konsumen. Rendahnya jiwa kewirausahaan serta motivasi usaha termasuk dalam kekurangan bagi wirausaha yang ingin meningkatkan usaha. Sehingga sangat perlu adanya peningkatan jiwa kewirausahaan dengan harapan mampu melaksanakan pekerjaan dengan giat.

Sedangkan pendapatan home workers salah satunya dipengaruhi oleh banyaknya curahan waktu, aktivitas ini merupakan hal yang berarti semakin lama curahan waktu produktif yang digunakan maka semakin tinggi pula pendapatannya.

Menurut anak pasangan Sumpomo dan Marharini tersebut hasil penelitian yang menggunakan Teori Maslow didapatkan, motivasi wirausaha ibu home workers memiliki rerata sebesar 81,70 terdapat pada kategori Sedang (55%). Sehingga dapat diketahui bahwa tingkatan motivasi ibu dalam memiliki motivasi wirausaha membangun dan melaksanakan usaha sebagai home workers di bidang boga pada kategori Sedang.

“Indikator tertinggi yaitu kebutuhan sosial sedangkan indikator terendah yaitu kebutuhan fisiologis” kataYhola. Jiwa kewirausahaan ibu home workers memiliki rerata sebesar 56,38 terdapat pada kategori Sedang (55%). Indikator tertinggi yaitu sikap percaya dirisedangkan indikator terendah yaitu sikap berinisiatif. Curahan waktu ibu home workers memiliki rerata 5,7 terdapat pada kategori Sedang (60%).

 

11 Manfaat Puasa Yang Jarang Diketahui

Previous article

Kalimat Negatif Ini Tidak Boleh Diucapkan ke Pasangan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News