EsaiNewsNusantara

OPINI : Jaga Ukhwah Kebangsaan, Tokoh Agama Ajak Masyarakat Sudahi Polemik Ucapan Tentang Pengajian

0
Polemik Ucapan Tentang Pengajian
FOTO : Antaranews

STARJOGJA.COM, OPINI – Di Tengah tahun politik, masyarakat diharapkan untuk selalu menjaga persatuan dan mewaspadai provokasi dan politisasi isu SARA yang dapat digunakan untuk memecah belah bangsa.

Hal tersebut, disampaikan oleh Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud dalam sebuah kesempatan di stasiun TV Nasional. Menurutnya, Politik itu menyatukan bukan menceraiberaikan.

Kyai Marsudi mengatakan, tujuan politik adalah untuk mengkomposisikan rencana-rencana lima tahun kedepan. Yang kedua adalah untuk menyatukan, jika masyarakat bangsa sudah disatukan maka kemudian harus gotong royong dan mengecilkan suara kebisingan. Oleh sebab itu pemiulu diharapkan berjalan aman dan nyaman.

Lebih lanjut dia mengingatkan agar tidak mudah terpengaruh oleh pernyataan-pernyataan yang menjadi daya ungkit untuk memecah belah masyarakat.

Sebagaimana diketahui, salah satu statement Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri tentang pengajian mengundang reaksi beragam dari sebagian masyarakat.

Terkait hal tersebut, Kyai Marsudi mengatakan agar tidak menelan mentah-mentah informasi yang disampaikan dan melakukan tabayun atau verifikasi.

Menurutnya, Tafsiran itu bisa benar dan salah. Oleh sebab itu ada konteks namanya tabayun.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengajak masyarakat untuk dapat mengedepankan prasangka baik (husnudzon) ucapan itu. Menurutnya, Megawati tidak melarang ibu-ibu mengaji.

Maksudnya, ungkapnya, beliau bukan melarang atau tidak senang dengan kegiatan pengajian ibu-ibu tersebut, tetapi sebaiknya dalam mengatur waktunya harus lebih proporsional,” tuturnya

Lebih lanjut, Zainut menilai Megawati hanya mengingatkan ibu-ibu untuk seimbang dalam menjalankan tugas dalam membimbing anak.

“Jadi inti pesan yang beliau sampaikan adalah terkait dengan pengaturan waktu, bukan pada larangan mengikuti pengajian,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Zainut menjelaskan jika mengikuti pengajian adalah hal yang baik. Namun, kewajiban lain ibu-ibu untuk mengurus rumah tangga, mendidik anak, dan mengerjakan tugas dan kewajiban lainnya tak boleh ketinggalan.

Senada, Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP Nasyirul Falah Amru menjelaskan bahwa Megawati tak pernah melarang ibu-ibu ikut pengajian. Dia menegaskan bahwa Megawati, hanya meminta agar para ibu bisa seimbang dalam mengaji dan mengurus anak.

Megawati, imbuh Falah, sudah memohon maaf sebelum mengutarakan pernyataan demikian agar jangan sampai salah ditanggapi maksudnya, beliau juga seorang Muslimah jadi tidak mungiin melarang pengajian.

Oleh Reene Winda Adam – Penulis adalah kontributor Nusa Bangsa Institute

Generasi Sandwich Harus Punya Ini Untuk Bantu sumber Pemasukan

Previous article

Kental Manis Bukan Pengganti Susu

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai