News

Hari Ini Anak Muda di Kulonprogo, Diajak Literasi Digital

0
literasi digital
literasi digital
STARJOGJA.COM, Info –  Anak muda di Kulonprogo diajak untuk mengerti dan paham soal bijak dalam literasi digital.  Salah satu upaya edukasi yang diberikan oleh pemerintah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) adalah melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia (2020-2024).

Program tersebut memiliki empat pilar yang menjadi bagian dari kerangka kerja pengembangan kurikulum Literasi Digital. Pertama, digital skill atau kecakapan digital, yakni kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua adalah digital culture atau budaya digital adalah kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.

Ketiga, digital ethics atau etika digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara yang keempat adalah digital safety atau kemanan digital adalah kemampuan user (pengguna) dalam mengenali, memolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu agenda untuk mewujudkan keempat pilar Program Gerakan Nasional Literasi Digital itu adalah melalui Festival Literasi Digital untuk Komunitas Masyarakat Kulonprogo. Sebagai bagian dari festival ini, Kemenkominfo mengadakan gelar wicara bertajuk Pendampingan Menggunakan Internet untuk Generasi Muda yang digelar di Stadion Cangkring, Wates, Sabtu (18/3/2023) mulai pukul 14.00 WIB. Selain itu ada juga Talkshow Pendampingan Menggunakan Internet untuk Genrasi Muda pada 19 Maret 2023.

Gelar wicara itu menghadirkan sejumlah narasumber yang terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, narasumber yang hadir adalah Staf Khusus Kemenkominfo, J.H Philip M. Gobang; Manajer ceritasantri.id sekaligus Koordinator Bidang Media dan TI PW Fatayat NU DIY, Aina Masrurin; serta influencer, Tamyus Rohman.

Sementara pada sesi kedua, narasumber yang hadir adalah Staf Khusus IKP, Transformasi Digital, dan Hubungan Antarlembaga Kemenkominfo, Dr. Rosarita Niken Widiastuti; perwakilan redaksi islami.co, Anwar Kurniawan; serta influencer, Loka Marsudi.

Sementara di penutup acara, bakal tampil hiburan musik oleh grup band asal Jogja, Endank Soekamti.

Melalui rilis yang diterima Starjogja.com, gelar wicara tersebut diselenggarakan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya Kulonprogo tentang pentingnya membangun kesadaran digital. Edukasi itu dilakukan melalui beberapa hal, yakni pengetahuan tentang Internet masa kini kepada masyarakat; pengetahuan tentang literasi digital; serta pengetahuan tentang pentingnya pendampingan menggunakan Internet.

Dengan begitu, diharapkan kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat khususnya para orang tua untuk dapat memberikan pendampingan atau pengawasan khusus bagi generasi muda dalam menggunakan Internet.

“Sehingga penggunaan Internet pun dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari dan meminimalisir menyalahgunaan media digital,” dikutip dari rilis, Jumat (17/3/2023).

Perlu diketahui, berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2021-2022, tingkat penetrasi Internet tertinggi adalah oleh kelompok usia 13-18 tahun mencapai 99,16%.

Di urutan kedua ditempati oleh kelompok usia 19-34 tahun dengan tingkat penetrasi Internet sebesar 98,64%. Selanjutnya, tingkat penetrasi Internet di rentang usia 35-54 tahun sebesar 87,30%. Tingkat penetrasi Internet di kelompok umur 5-12 tahun sebesar 62,43%. Sedangkan, persentasenya di usia 55 tahun ke atas hanya sebesar 51,73%.

Adapun, tingkat penetrasi Internet di Indonesia mencapai 77,02%. Angka tersebut naik 3,32% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebesar 73,70%.

Itulah sebabnya, bisa disimpulkan bahwa generasi muda merupakan pengakses Internet terbanyak sehingga memang dibutuhkan edukasi yang masif dalam menggunakan Internet. Edukasi penggunaan Internet terhadap generasi muda harus dilakukan secara bijak. Salah satunya, dengan memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif saat berinternet. Dengan begitu, akan tercipta masyarakat yang cerdas dan produktif.

Bayu

BPJPH Buka Layanan Sertifikasi Halal Serentak di Indonesia

Previous article

Festival Literasi Digital Sadarkan Masyarakat Kulonprogo Pada Hak Cipta

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News