By 
STARJOGJA.COM, Info – Roti dan kopi apakah bisa bersatu? Jawabannya tentu bisa dengan Roti Ropi. Ahmad Reza Kurnia Rahman CEO Roti Ropi mengatakan sejarahnya Roti Ropi dimulai dari Bekasi dan kini pabrik produksinya di Delanggu Klaten, Jawa Tengah.
” 2016 kita mulai, waktu itu kita sejauh ini toko roti O dan roti boy itu jarang mereka memiliki pesaing di kelas menengah, waktu itu kita bikin di bekasi antusiasnya bagus banget. Waktu itu roti o dan roti boy di mall atau di stasiun,” katanya di 101,3 FM.
Reza mengatakan keinginan membuat bisnis roti ini dari sang istri. Terlebih istri memiliki budaya makan roti yang melebihi makan nasi.
“Ini mimpinya istri, mas saya mbok dibuatkan toko roti, saya tu suka roti, istri kan dari medan mereka rela tidak makan nasi asal bisa makan roti. Neneknya sekolah belanda kerja sama bule bikin spaghetti pizza dan ke ibunya baru ke istri. ilmunya nenek itu ilmu feeling sekarang kita standarisasi berapa gram supaya rasanya konsisten,” katanya.
Reza mengatakan melihat antusiasme itu maka ia pun menduplikasi dengan sistem franchise dan banyak permintaan dari masyarakat. Lalu pandemi membuat bisnis ini menurun.
“Bagaimana ini bisa hadir di seluruh Indonesia. 2020 buat kita menutup outlet dan selesai pandemi 2022 kita expand di seluruh Indonesia kita tersebar di Medan hingga Papua,” katanya.
Reza mengatakan saat ini sudah ada 90 outlet di seluruh Indonesia dan masih akan buka beberapa cabang lagi. Terlebih tahun ini ia berencana membuka dua cabang di luar negeri.
” 2022 ternyata ada panggilan investor dari luar negeri lihat dari website tertarik di UEA yaitu Dubai. Waktu itu masih PPKM 2022 awal, gimana caranya adonan ini bisa dibawa ke Dubai ternyata harus sertifikasi halal ternyata bisa dijembatani di Indonesia. Sebelum akhir tahun ini bisa buka dua cabang disana,” katanya.
Bagi masyarakat yang ingin mencicipi bisnis roti ropi bisa melalui franchise Roti Ropi. Informasi franchise ada di media sosial atau di website rotiropi.com dan bisa mempelajarinya dengan nilai franchise Rp 150 juta.
“Itu sudah semuanya hanya menyediakan tempat dan karyawan. Karyawan kita training sampai grand opening, prosesnya bayar dp dua minggu. Semua bahan baku dari pusat dan tidak ada proses produksi, hanya perlu tempat 3×6 meter listrik 2200 VA kita tonjolin kitchen karena itu yang kita liatkan,” katanya.
Comments