Flash InfoSport

Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur, Pemerintah Inggris Minta Maaf

0
tim bulutangkis indonesia
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan meluapkan kegembiraan seusai memenangi pertandingan melawan ganda putra Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik pada babak final All England 2019 di Arena Brimingham, Inggris, Minggu (8/3/2019). Ganda Putra Hendra/Ahsan menjuarai All England 2019 setelah mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 11-21, 21-14 dan 21-12ANTARA FOTO/Widya Amelia - Humas PP PBSI/hma/foc.

STARJOGJA.COM.SPORT – Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England , Pemerintah Inggris Minta Maaf.

Dalam jumpa pers virtual dari ibu kota London, Jumat (19/3), Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, menjelaskan permohonan maaf pemerintah Inggris itu disampaikan dalam pertemuannya dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris National Health Service (NHS) dan Public Health England (PHE).

“Secara jelas mereka menyampaikan dua poin. Pertama, tidak ada kebijakan dan niat sama sekali untuk melakukan diskriminasi dan perlakuan tidak adil kepada semua tim, termasuk tim Indonesia. Juga disampaikan permintaan maaf kalau memang ada tindakan dan perlakuan yang dirasakan sebagai diskriminasi dan perlakuan tidak adil,” kata Desra.

Ditambahkannya, Kementerian Luar Negeri dan otoritas kesehatan Inggris juga mengklarifikasi beberapa pengalaman yang bisa dianggap sebagai diskriminasi atas penerapan protokol kesehatan di Inggris.

Arena Birmingham tempat penyelenggaraan turnamen bulu tangkis All England, di Birmingham, Inggris, 14 Maret 2020. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)
Arena Birmingham tempat penyelenggaraan turnamen bulu tangkis All England, di Birmingham, Inggris, 14 Maret 2020. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)

Desra minta Presiden Badminton World Federation (BWF) Paul Erik Hoyer Larsen dan Ketua Badminton Inggris Adrian Christie untuk memberikan klarifikasi langsung pada manajer tim bulu tangkis Indonesia, Ricky Soebagja, atau kepada Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

“Pesan saya kepada Paul Erik Hoyer Larsen jelas sekali. Saya katakan Anda, BWF, tidak kompeten. Anda tidak siap melaksanakan All England di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang memang sulit dan menantang,” ujar Desra.

Dari berbagai upaya yang telah dirinya dan tim KBRI London lakukan secara maksimal dalam dua hari terakhir, Desra menyimpulkan tidak ada kebijakan yang diskriminatif. Namun karena kompetensi BWF tidak baik, kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan terkesan diskriminatif dan tidak adil.

Desra menekankan dirinya dan tim KBRI London akan membantu pengurusan kembalinya tim bulu tangkis Indonesia secepatnya ke Tanah Air.

Memulangkan Tim ke Tanah Air

Memulangkan tim ke Tanah Air juga menjadi fokus manajer tim bulu tangkis Indonesia Ricky Soebagja. “Kita tidak memikirkan lagi keinginan untuk terus bisa melanjutkan pertandingan. Namun tentu berharap, ada satu catatan, proses ini kan terus berjalan,” ujar Ricky.

Ricky yakin PBSI akan menjalin komunikasi dengan BWF untuk menindaklanjuti kejanggalan-kejanggalan pelaksanaan turnamen bulu tangkis All England tahun ini.

Ditambahkannya, hingga sekarang BWF dan panitia All England belum menyampaikan permintaan maaf kepada tim bulu tangkis Indonesia.

SUMBER : VOAINDONESIA.COM

Bayu

45.000 Lansia di Yogyakarta Sudah Mendaftar Vaksinasi

Previous article

800 Tahun Tidur Panjang Gunung Api di Islandia Bangun

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info