JogjaKUPromo

Dorong Jogja Jadi Barometer Film Nasional, Dinas Kebudayaan DIY Luncurkan 6 Film

0
Jogja Jadi Barometer Film Nasional
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi saat memberikan pernyataan kepada jurnalis di sela-sela acara Gala Premiere Kompetisi Pendanaan Pembuatan Film 2022 di XXI Empire, Jogja.

STARJOGJA.COM, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggelar gala perdana pemutaran enam film hasil Kompetisi Pendanaan Pembuatan Film 2022 pada Jumat (10/3/2023) di Empire XXI. Program ini diharapkan menjadi wadah pembinaan bagi para film maker Jogja untuk terjun ke industri perfilman nasional dan internasional.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, film merupakan jendela budaya dan cerminan identitas bangsa. Sekarang produksi dan pembuatan film tidak semata-mata mengedepankan aspek komersial saja melainkan sudah mengarah ke identitas kebangsaan.

“Semangat itu yang coba kita bawa pada program Kompetisi Pendanaan Pembuatan Film ini,” kata Dian.

Enam film yang diputar terdiri dari dua kategori dokumenter dan empat jenis fiksi di antaranya berjudul Kala Nanti, Kanaka, Lebaran Dari Hongkong, Nginang Karo Ngilo, Nyalawadi, dan Piye Persaanmu Nek Dadi Aku. Total sekarang sudah ada sebanyak 108 film kepunyaan Dinas Kebudayaan DIY hasil dari program ini.

“Kita sudah mulai program ini sejak 2010, tidak menargetkan kuantitas tapi lebih ke kualitas film,” ucap Dian.

Pemutaran film dibagi menjadi tiga sesi. Pada sesi pertama pengunjung diajak menikmati judul Kala Nanti dan Kanaka, kemudian berlanjut pada sesi dua dengan film Lebaran Dari Hongkong dan Nginang Karo Ngilo. Kemudian pada sesi terakhir diputar judul Nyalawadi dan Piye Persaanmu Nek Dadi Aku. Diputarnya film ini juga diharapkan memperkuat ekosistem film di wilayah setempat.

“Pemilihan film lebih kepada orisinalitas ide dan bagaimana para film maker mampu menerjemahkan konsep kebudayaan secara visual yang menarik,” kata Dian.

Proses dan seleksi

Adapun proses pendaftaran, seleksi sampai pemilihan film itu dilakukan sepanjang 2022 lalu. Pendaftaran dan pengumpulan proposal dibuka sejak 1 Maret sampai dengan 29 April 2022. Total ada sebanyak 57 proposal film yang masuk dan kemudian dipilih menjadi 14 proposal. Masing-masing peserta selanjutnya mempresentasikan dan menampilkan karya mereka kepada tim kurator.

“Film yang terpilih itu kami danai lewat dana keistimewaan sebesar masing-masing Rp180 juta,” ungkapnya.

Selama dua tahun sejak film itu terpilih pihaknya tidak akan melakukan pemutaran kepada publik. Upaya ini diambil sebagai salah satu syarat untuk mengikutsertakan film-film tersebut ke ajang festival nasional maupun internasional. Setelah dua tahun Dinas Kebudayaan baru akan membahas skema kerja sama yang tepat bersama pemilik hak cipta.Baca juga : Manfaat Sarang Burung Walet untuk Kesehatan

Baca juga : Film Oscar Jadi Sasaran Empuk Untuk Mencuri Data

Penjelasan Pakar UGM Soal Awan Panas Merapi Berbentuk Petruk

Previous article

Nomo Koeswoyo dan Nani Wijaya Meninggal Dunia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU