Kota JogjaNews

Lestarikan Peninggalan Naskah Kuno, Filolog Muda Yogyakarta Dirikan Komunitas Jagongan Naskah (JANGKAH)

0
Filolog Muda Yogyakarta Dirikan Komunitas Jagongan Naskah (JANGKAH)
Filolog Muda Yogyakarta Dirikan Komunitas Jagongan Naskah (JANGKAH)

STARJOGJA.COM, JOGJA – Lestarikan Peninggalan Naskah Kuno, Filolog Muda  Yogyakarta Dirikan Komunitas Jagongan Naskah (JANGKAH) .

Diskusi perdana Komunitas Jagongan Naskah (Jangkah) telah berlangsung pada Sabtu (29/08/2018). Bertempat di Gedhong Danawara, Pura Pakulaman, Yogyakarta, tema diskusi bertajuk “Dokumentasi Estetis-Literer Seni Tari Paku Alam IV (1864-1878)”.

Diskusi ini bekerja sama dengan Pawiyatan Macapat Kadipaten Pakualaman Yogyakarta. Menghadirkan Muhammad Bagus Febriyanto, lulusan Magister Peminatan Filologi, Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini membabar salah satu naskah peninggalan Sampeyan Dalem Paku Alam IV (Pangeran Suryasasraningrat).

Komunitas ini dipelopori oleh Muhammad Bagus Febriyanto, S.S., M.Hum. dan Taufiq Hakim, S.S. Keduanya alumni Sastra Nusantara UGM. Bagus merupakan Penghageng Urusan Macapat Kadipaten Pakualaman dan peneliti di Perpustakaan Pakualaman Yogyakarta.

“Kami kemudian wujudkan dengan tidak sekadar ngeluh dan nyinyir karena di Jogja sepi diskusi filologi, tapi kami JANGKAH hadir dalam aksi nyata,” tutur Bagus.

Dalam kesempatan tersebut, Bagus membabar naskah Langen Wibawa, salah satu peninggalan Paku Alam IV. Naskah ini penting dikaji lantaran menjadi dokumentasi satu-satunya yang menyimpan khasanah tari tradisi Pakualaman.

Komunitas ini, kata Bagus, juga bertujuan menjadi ajang “jagongan” yang bermutu yang mampu mengasah wawasan dan kemampuan para filolog-filolog milenial, khususnya yang bermukim di Yogyakarta.

” Siapa pun dapat bergabung dalam Komunitas ini. JANGKAH juga sangat terbuka bagi berbagai pihak untuk mendiskusikan dan mengkaji naskah, baik dari kalangan umum, mahasiswa, dosen, peneliti, maupun para pakar yang bersangkutan ” tutur Bagus.

Pendirian Komunitas JANGKAH juga telah mendapat restu dari Gusti Putri (G.K.B.R.A.A. PAKU ALAM) sebagai pemangku adat di Kadipaten Pakualaman. Pihaknya berjanji akan memfasilitasi jalannya acara yang digelar komunitas ini. Gusti Putri juga berharap acara semacam ini dapat dilaksanakan setiap bulan.

Mendagri Bantah Ada Penjarahan Toko di Palu

Previous article

Mahasiswa UGM Raih Penghargaan ASEAN Youth Conference 2018

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja