Kota JogjaNews

ASITA DIY Dukung Pengembangan Wisata Kesehatan

0
Ilustrasi Rumah sakit. FOTO : REUTERS/harianjogja

STARJOGJA.COM, JOGJA – ASITA DIY Dukung Pengembangan Wisata Kesehatan di wilayah ini. ASITA DIY mendorong pemerintah dan pelaku industri wisata kesehatan untuk menyiapkan SDM dan standar pelayanannya.

Ketua Asita DIY, Udhi Sudiyanto, mengatakan wellness tourism dan medical tourism memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di DIY. DIY sebagai salah satu daerah agraris yang memiliki banyak kekayaan alam memiliki posisi yang menguntungkan untuk pariwisata.

” Meski berat saingannya tapi DIY punya potensi besar untuk mendatangkan wisatawan yang akan menikmati wisata ini. Kita harus bersaing dengan Singapura atau Malaysia,” jelas Udhi kepada Star Jogja FM, Kamis ( 28/11).

Udhi menegaskan industri ini harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berstandar ASEAN atau paling tidak berstandar nasional termasuk di dalamnya adalah pelayanan pengobatannya. Pasalnya, ketika berbicara pariwisata tidak akan pernah lepas dari konsep hospitality.

” Wisata ini kan memberi janji. Ini yang harus dipersiapkan agar mereka yang datang tidak kecewa. Nah, yang penting bagaimana storytelling yang standar sehingga kita bisa memperi penjelasan ke wisatawan dengan baik dan benar,” ujar dia.

Seperti diketahui, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersinergi membuat pola perjalanan wisata kesehatan di Indonesia.

Kebijakan itu, sebagai langkah untuk mewujudkan Indonesia sebagai destinasi Pariwisata Kesehatan Dunia. Saat ini wisata kesehatan baru dikembangkan di Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar), Bali dan Jakarta.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Budi Wibowo mengungkapkan DIY memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan medical tourism wisata kesehatan. Pemerintah DIY akan menjadikan kawasan RS Wates menjadi kawasan medical tourism.

“Kami akan bangun penghubung berupa fly over dari jalan nasional ke rumah sakit itu. Kami kan sudah keluarkan dana Rp250 miliar untuk bangun itu dan ditambah DAK dan lain-lain jadi sekitar Rp500 miliar. Nah, sekarang sudah jadi sehingga harus diberdayakan,” ungkap dia, dikutip dari harianjogja.com.

Akreditasi RS Jadi Upaya Peningkatan Layanan

Previous article

Presiden Jokowi Sidak Pelayanan BPJS di Subang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja