Health

India Bagi Negaranya Jadi Tiga Zona

0
puncak Omicron
Migrant workers and their families board buses during a lockdown imposed due to the coronavirus in New Delhi, India, on Saturday, March 28, 2020. Indian Prime Minister Narendra Modi ordered the unprecedented move this week in a bid to replicate China’s relative success containing the coronavirus outbreak. But he faces perhaps more obstacles than his neighbor President Xi Jinping, who leveraged the Communist Party’s centralized control to isolate some 60 million people in the province of Hubei, where Covid-19 first emerged. Photographer: Anindito Mukherjee/Bloomberg

STARJOGJA.COM, Info – Pemerintah India kemungkinan akan membagi negara itu menjadi tiga zona, yakni merah, oranye, dan hijau, selama periode lockdown yang diusulkan untuk diperpanjang.

Seperti dilansir Bloomberg, Minggu (12/4/2020), menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, pemerintah kemungkinan juga akan mengizinkan sejumlah layanan beroperasi di zona aman.

Tidak ada aktivitas yang diizinkan di zona merah, yakni tempat sejumlah kasus terdeteksi atau area yang dinyatakan sebagai pusat pandemi di India.

Di zona oranye, dengan beberapa kasus ditemukan tanpa peningkatan jumlah infeksi, kegiatan seperti pembukaan terbatas angkutan umum akan diizinkan. Zona hijau akan berada di distrik yang tidak ada kasus.

Lockdown nasional yang akan berakhir pada 14 April 2020, tampaknya akan diperpanjang 2 minggu hingga akhir April.

Wacana itu muncul setelah konsensus di antara negara-negara bagian pada Sabtu (11/4/2020) untuk melanjutkan pembatasan. Belum ada pengumuman resmi tentang perpanjangan dari pemerintah.

Menurut data dari Johns Hopkins University, India sejauh ini melaporkan 8.446 infeksi dan 288 kematian. Pemerintah dapat mengizinkan industri skala kecil dan toko minuman keras untuk beroperasi dan melanjutkan transportasi udara dan jalan domestik yang terbatas.

Perdana Menteri Narendra Modi diperkirakan mengumumkan pengecualian dan pembatasan itu maksimal Senin, 13 April 2020.

Sebelumnya diberitakan, karantina nasional yang diterapkan di India sejak 23 Maret 2020 telah menyebabkan eksodus massal buruh migran dari kota besar ke desa-desa. Hal itu dikarenakan buruh migran yang sebagian besar merupakan pekerja harian tak lagi menerima pendapatan, sedangkan seluruh transportasi umum dihentikan.

Sumber : Bisnis

7 Provinsi dengan Jumlah Kasus Corona Terbanyak

Previous article

Kemenag Sleman: Ibadah Bulan Ramadhan di Rumah

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health