Flash InfoTechno

Aturan Baru WhatsApp Picu Pengguna Lirik Signal dan Telegram

0
A man is seen as a silhouette as he checks a mobile device whilst standing against an illuminated wall bearing Telegram's logo in this arranged photograph in London, U.K., on Tuesday, Jan. 5, 2016. The Telegram messaging app, which allows users to encrypt text that self-destructs on a timer, took down a number of channels Islamic State was using for propaganda, highlighting the actions some online companies are taking to react to terrorism. Photographer: Chris Ratcliffe/Bloomberg

STARJOGJA.COM, TEKNO – Pengguna aplikasi pesan terenkripsi, Signal dan Telegram, mengalami peningkatan signifikan menyusul kebijakan WhatsApp untuk mengklarifikasi privasi penggunanya. Secara kontras, pengguna Whatsapp malah mengalami penurunan.

Perusahaan analitik aplikasi seluler, Sensor Tower, mengatakan Rabu (13/1) , bahwa terdapat 17,8 juta unduhan pada aplikasi Signal di Apple dan Google selama 5 Januari hingga 12 Januari. Angka tersebut mengalami peningkatan 61 kali lipat dari hanya 285 ribu pada minggu sebelumnya. Sementara Telegram, aplikasi yang juga sudah populer di dunia, mendapatkan 15,7 juta unduhan baru pada periode yang sama atau kira-kira dua kali lipat dari 7,6 juta unduhan pada minggu sebelumnya.

WhatsApp, sebagaimana dikutip dari Associated Press, Kamis (14/1), malah mengalami penurunan unduhan menjadi 10,6 juta, turun dari 12,7 juta pada minggu sebelumnya.

Para pakar menduga perubahan itu sebagai cerminan keinginan netizen dalam mencari platform alternatif dari Facebook dan Twitter. Aturan Baru WhatsApp Picu Pengguna Lirik Signal dan Telegram.

WhatsApp sendiri tidak melakukan upaya apa pun ketika baru-baru ini memberi tahu penggunanya bahwa jika mereka tidak menerima kebijakan privasi baru sebelum 8 Februari maka mereka akan dihentikan. Pemberitahuan tersebut mereferensikan data yang dibagikan WhatsApp dengan Facebook, yang meskipun tidak sepenuhnya baru, mungkin menurut beberapa pengguna seperti itu.

Badan Regulasi Turki, Senin (11/1) sedang membuka penyelidikan dan meminta WhatsApp menangguhkan persyaratan berbagi data pada penggunanya. (Foto: ilustrasi)

Kebingungan tentang pemberitahuan tersebut, diperumit oleh riwayat kesalahan privasi Facebook, memaksa WhatsApp untuk mengklarifikasi pembaruan privasinya kepada para pengguna pada minggu ini.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa pembaruannya “tidak memengaruhi privasi pesan Anda dengan teman atau keluarga dengan cara apa pun.” Dikatakan pula bahwa perubahan kebijakan diperlukan untuk memungkinkan pengguna mengirim pesan bisnis di WhatsApp. Pemberitahuan itu., kata perusahaan, “memberikan transparansi lebih lanjut tentang cara kami mengumpulkan dan menggunakan data.”

WhatsApp saat ini masih menjadi aplikasi pesan paling populer dan sejauh ini tidak ada bukti eksodus massal para penggunaya. Sensor Tower memperkirakan bahwa Signal telah diunduh sekitar 58,6 juta kali di dunia sejak 2014. Pada periode yang sama Telegram telah melihat sekitar 755,2 juta instalasi dan WhatsApp mencapai 5,6 miliar – hampir delapan kali lipat Telegram

SUMBER : VOA Indonesia

Ini Channel Resmi Registrasi Vaksin Covid-19

Previous article

WhatsApp tunda peluncuran pembaruan fitur bisnis

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info