News

BPOM Verifikasi Lomba Desa Pangan Aman Nasional Kalurahan Panggungharjo

0
Lomba Desa Pangan Aman
Lomba Desa Pangan Aman BPOM (BPOM DIY)

STARJOGJA.COM, Info – Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) merupakan aksi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan serta memperkuat ekonomi desa. Sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap desa yang telah menerapkan program keamanan pangan secara mandiri, Badan POM melaksanakan kegiatan Lomba Desa Pangan Aman yang pada tahun 2020 untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diwakili oleh Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

“Konsep keamanan pangan dari hulu ke hilir atau “From Farm to Table” telah diterapkan Panggungharjo untuk menjamin agar pangan yang dikonsumsi oleh warga merupakan pangan yang aman, bermutu dan bermanfaat,” kata Kepala BBPOM Yogyakarta Dra. Dewi Prawitasari, Apt., M.Kes dalam keterangan resminya.

Proporsal Lomba Desa Pangan Aman diajukan oleh 34 desa dari seluruh Indonesia, dan pewakilan dari DIY ditetapkan sebagai salah satu dari 7 nominasi lomba desa. Pada hari ini Jumat 11 Juni 2021 dilakukan verifikasi untuk melihat kesesuaian di lapangan.

Baca juga :  Serunya Lomba Operator Alat Berat di Yogyakarta

“Tim juri yang merupakan gabungan dari Badan POM dan Kemendagri meninjau sarana yang terdiri dari dapur rumah tangga, industri rumah tangga pangan (IRTP), pedagang kreatif lapangan (PKL), sarana distribusi berupa ritel, dan sekolah,” katanya.

Sampai saat ini perwakilan desa dari DIY telah beberapa kali mendapat penghargaan tingkat nasional, tahun 2015 Kalurahan Wirogunan Kota Yogyakarta masuk 6 besar, tahun 2016 Desa Wonosari Gunungkidul juara 3, tahun 2017 Desa Potorono Bantul juara 1, tahun 2018 Desa Tamanmartani Sleman masuk 6 besar Lomba Desa Pangan Aman tingkat nasional.

“Dengan adanya lomba ini diharapkan dapat memicu kalurahan lain di Bantul pada khususnya dan DIY pada umumnya untuk menjadi kalurahan dengan penerapan program keamanan pangan, sehingga masyarakat dapat terjamin keamanannya saat mengkonsumsi pangan yang beredar,” katanya.

Bayu

Mobilitas dan Ketidakpatuhan Prokes Penyebab Kasus Covid-19 Meningkat

Previous article

Pakar UGM Tolak Sembako Dikenakan Pajak

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News