FeatureFeaturedKota JogjaNews

Komisi Informasi Aktif kawal Pemilu 2024 yang Terbuka, Inklusif dan Informatif

0
komisi informasi pemilu
FOTO : Bobby V

STARJOGJA.COM, JOGJA – Komisi Informasi Aktif kawal Pemilu 2024 yang Terbuka, Inklusif dan Informatif. Hadirnya Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik yang memberikan kewajiban kepada Badan Publik dalam hal ini adalah penyelenggara pemilu untuk membuka informasi yang berkaitan dengan informasi kepemiluan

Komisi Informasi berperan aktif mengawal Pemilu 2024 yang Terbuka, Inklusif dan Informatif. Komisi Informasi memberikan dukungan energi positif bagi keberhasilan penyelenggaraan pemilu dan Pemilihan yang dilaksanakan serentak pada tahun 2024 supaya pelaksanaannya transparan dan akuntabel

Sri Surani, Koordinator bidang ASE Komisi Informasi Daerah DIY menyampaikan bahwa diperlukan keterbukaan informasi pemilu dan pemilihan oleh penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, dan DKPP), Partai Politik, dan masyarkat sebagai pemilih.

Keterbukaan informasi setiap tahapan pemilu dan pemilihan menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan demokratis sebagai pemenuhan hak asasi manusia,” ujarnya.

Rani lebih lanjut menjelaskan pihaknya telah bekerjasama dengan KPU, bawaslu dan perangkatnya untuk melakukan sejumlah kegiatan. Sejumlah diskusi dilakukan untuk memberikan informasi apa saja yang harus disampaikan ke publik.

Kami juga menyampaikan soal adanya kewajiban soal sengketa informasi pemilu dimana penyelesaian sengketa informasi pemilu hanya diberikan tempo 14 hari,” lanjutnya.

Ia menegaskan penyelenggara pemilu harus siap memberikan informasi kepemiluan yang diminta oleh masyarakat. Meski KPU atau Bawaslu sudah membuat sejumlah aplikasi agar masyarakat bisa mengakses informasi kepemiluan , tapi dia menyarakan penyelenggara pemilu membuat penyampaian informasi itu dibuat dengan cara yang sederhana,mudah dipahami dan efektif efisien.

Masih ada masyarakat yang belum terpapar infomarsi. libatkan komunitas dalam semua proses. mereka itu yang hapal data komunitas disabilitasnya. ajak mereka untuk mengecek data dpt atau dps agar tidak ada yang terlewatkan. kaum disabilitas, rentan dan lasnsia wanita itu rentan, karena tidak semua bisa mengases teknologi. Makanya harus sering-sering diadakan tatap muka,” harapnya.

Terlalu Sering Duduk, Waspadai Bahaya Yang Mengancamnya

Previous article

Pentingnya Lembaga Pengawas Data Pribadi Independen

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature