Lifestyle

Film Coto Vs Konro Drama Komedi Berlatar Belakang Kuliner

0
 Film Coto Vs Konro
 Film Coto Vs Konro (antara)

STARJOGJA.COM, Info –   Film Coto Vs Konro menjadi film drama komedi yang berlatar belakang kuliner terutama makanan khas Bugis Makasar.  Sutradara Film  Coto Vs Konro Irham Acho Bahtiar, sutradara berdarah Bugis-Tolakih  sukses mengangkat film ini.

“Saya ingin mengangkat tema-tema sederhana yang biasa kita lihat di lingkungan sehari-hari. Bagaimana hal-hal sepele kadang menjadi sesuatu yang heboh,” ucapnya dalam rilis pers yang diterima, Kamis.

Berbeda dengan kebanyakan film nasional yang mengandalkan artis ternama untuk menarik minat penonton, “Coto Vs Konro” menghadirkan daya tarik berbeda.

Film ini hadir dengan mengusung kedua hidangan khas Bugis yang sudah dikenal di seluruh penjuru Nusantara tersebut sebagai bintang utama.

Irham Acho Bahtiar, yang kerap disapa Acho, dikenal sebagai sutradara yang senang mengangkat tema-tema kearifan lokal khas Indonesia Timur, salah satunya film komedi berjudul “Epen Cupen the Movie” (2015) yang sudah tayang di Netflix dengan judul “Papua in Love”.

Acho menjelaskan bahwa film terbarunya diproduksi oleh Duta Cahaya Utama (DCU) bekerja sama dengan rumah produksinya sendiri, Rumah Semut Film.

Film ini telah menyelesaikan syuting selama sekitar 20 hari di Kota Makassar dan telah mendapatkan Sertifikat Tanda Layak Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Film (LSF) dengan kategori usia 13 tahun ke atas.

Acho menyoroti pentingnya talenta lokal dalam produksi film ini. Dia berhasil mendapatkan berbagai talenta asli Sulawesi, terutama komedian seperti Zakaribo, Musdalifah, Ichal Kate, Anjas Chambank, Adit Triyuda, Nielam Amir, Pieter Ell, dan penyanyi dangdut Aty Kodong.

Penampilan dua pemeran utama yakni Luthfi Sato dan Almarhum Awaluddin Tahir juga disorot karena dinilai mampu membuktikan bahwa kualitas akting bukan hanya milik pemain muda.

Acho menyebut bahwa film “Coto Vs Konro” tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki pesan inspiratif yang tersirat dan mudah dipahami oleh penonton. Film ini membungkus pesan-pesan tersebut dalam ceritanya, yang sebaiknya dinikmati langsung oleh penonton.

Film ini berkisah tentang warung “Coto Haji Matto” milik Haji Matto (Luthfi Sato) yang terkenal dengan resep Coto dari nenek moyangnya yang tak ada tandingan. Suatu hari, Datanglah Daeng Sangkala (Awaluddin Tahir) dengan niat membeli dan mengembangkan warung Coto Haji Matto menjadi bisnis waralaba yang besar.

Haji Matto yang idealis menolak tawaran tersebut dengan keras. Daeng Sangkala kemudian membuka restoran makanan Konro khas Makassar bernama “Konro Daeng Sangkala” yang letaknya berhadapan langsung dengan warung Haji Matto.

Menerapkan strategi promosi yang gencar dan pelayanan maksimal dengan merekrut Rustam (Pieter Ell) sebagai seorang manajer dan konsultan yang berpengalaman meski sedikit licik, lama kelamaan manuver Konro Daeng Sangkala berhasil membuat pelanggan setia Haji Matto berpindah ke Daeng Sangkala.

Perseteruan antara kedua warung tersebut semakin memanas, terlebih hubungan kedua anak mereka yakni Rizal (Adit Triyuda) dan Sara (Nielam Amir) justru semakin dekat.

“Jika biasanya kita melihat di mana ada warung konro biasanya juga ada menu cotonya, begitupun sebaliknya. Namun di ‘Coto Vs Konro’ kedua menu tersebut akan sulit bersatu. Kenapa? Dan apakah nantinya bisa dipersatukan? Ya nontonlah filmnya untuk mengetahuinya,” pungkas dia seraya berharap film tersebut dapat tayang pada November 2023.

Sumber : ANTARA

Baca juga : Teori Cakrawala, Film tentang Dunia Guru Tayang di Bioskop

Bayu

Jadwal Pemadaman Listrik DIY, Jumat 15 September 2023

Previous article

Mengapa Perempuan Rentan Menjadi Korban KDRT?

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Lifestyle