Lifestyle

Ini Kalimat Yang Sering Diucap Orang Dengan Kecerdasan Emosional Rendah

0
Cara Mengatasi Teman Toxic

STARJOGJA.COM, Kecerdasan tidak melulu soal intelektual atau pun spritual, tetapi juga emosional. Memiliki kecerdasan emosional adalah modal penting untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Mengapa demikian?

Sebab semakin tinggi kecerdasan emosional, maka semakin baik dalam mengelola perasaan dan respon atas permasalahan yang terjadi. Bayangkan saja, jika kecerdasan emosional itu tidak ada dalam diri kita. Bukankah setiap harinya akan terasa sangat berantakan? Tentu.

Namun, kita tidak bisa menampik bahwa tingkat kecerdasan emosional setiap orang berbeda-beda. Ada yang rendah, dan ada pula yang tinggi.

Dikutip dari laman Hack Spirit, inilah kalimat yang sering digunakan oleh orang-orang yang punya kecerdasan emosional rendah.

“Saya tidak peduli”

Kalimat ini mungkin terdengar biasa saja dan bisa jadi sebagai ungkapan jujur dari seseorang. Namun, ini bisa menjadi penanda seseorang punya kecerdasan emosional yang rendah.

Apa alasannya? Kalimat “saya tidak peduli” memperlihatkan minimnya empati bahkan bisa menggambarkan tindakan meremehkan secara verbal. Sebaliknya, orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan selalu menghindari kalimat ini. Mereka menaruh rasa empati dan menganggap perasaan setiap orang layak diakui.

“Anda terlalu sensitif”

Jika ini terlontar dari mulut seseorang, bisa jadi pertanda ia punya kecerdasan emosional rendah. Kalimat ini bisa menjadi sesuatu yang menyakitkan bagi orang yang mendengarnya. Padahal tidak bisa kita pungkiri, kemampuan dan respon seseorang terhadap suatu masalah bisa saja berbeda-beda.

Bagi Anda mungkin masalahnya biasa saja dan tidak terlalu berdampak, namun tidak menutup kemungkinan bagi orang lain masalah tersebut memberatkan dan berdampak buruk. Orang-orang dengan kecerdasan emosional rendah kurang bisa menghargai ini.

“Itu bukan masalahku”

Kalimat ini menujukkan tidak adanya keinginan untuk mengulurkan bantuan atau setidaknya memberikan saran positif kepada pihak lainnya. Orang-orang dengan kecerdasan emosional rendah memilih mengatakan ini karena kurangnya empati. Sementara, empati adalah bagian dari kecerdasan emosional.

Sebaliknya, jika cerdas secara emosional, maka setidaknya ia akan mencoba menawarkan bantuan sebisanya, atau melihat lebih dulu permasalahan yang ada.

“Saya tahu semuanya”

Kalimat satu ini juga bisa menjadi sebuah penanda rendahnya kecerdasan emosional dalam diri seseorang. Ungkapan “saya tahu semuanya” dapat merepresentasikan adanya kesombongan, dan mungkin juga meremehkan orang lain.

Ini tidak ditemukan dalam diri orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi. Biasanya mereka akan lebih memilih mengutarakan kalimat “saya tahu banyak tentang ini, tetapi saya juga ingin mendengar perspektif Anda”.

“Anda salah”

Ungkapan ini menunjukkan kurangnya belas kasih. Jelas saja, ini tidak mencerminkan kecerdasan emosional yang tinggi.

Mengatakan kalimat “Anda salah” memperlihatkan sempitnya perspektif. Padahal kehidupan tidak melulu tentang benar dan salah, tetapi tentang saling pengertian dan menghormati satu dengan yang lainnya.

“Ini semua salahmu”

Apabila kalimat ini sering atau pernah terlontar, maka waspadai. Ini bisa jadi pertanda rendahnya kecerdasan emosional yang dimiliki. Mengapa? Sebab kalimat ini menunjukkan sikap yang cenderung menyalahkan orang lain dan kurangnya tanggung jawab.

Setiap orang nyatanya akan punya peran dalam persoalan, sehingga menyalahkan orang lain bukanlah tindakan yang terlampau tepat untuk dilakukan. Apalagi mengatakan kalimat memohon seperti “ini semua salahmu”.

“Saya selalu benar”

Selalu merasa benar bisa jadi salah satu pertanda kecerdasan emosional yang rendah. Tindakan ini menyiratkan adanya kekhawatiran melakukan kesalahan yang berakibat direndahkan oleh orang lain.

Sebaliknya, orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak melakukan ini. Mereka paham bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar yang dapat membuat mereka bertumbuh. Maka Beauties perlu telaah lagi hal ini ya.

“Itu tidak adil”

Kalimat ini merepresentasikan adanya kecenderungan menyalahkan keadaan. Padahal, setiap orang dalam hidupnya punya “pasang surut”. Tidak selamanya mulus dan dapat terlaksana sesuai keinginan.

Kalimat “itu tidak adil” juga menunjukkan mindset yang tidak bertumbuh sehingga perlu ditepis dan ditiadakan. Orang yang memiliki kecerdasan emosional baik akan lebih memilih mengajukan pertanyaan pada dirinya sendiri “apa yang bisa saya pelajari dari ini” atau “bagaimana saya bisa berusaha memperbaiki kesalahan ini”.

Baca juga : STAR FM JOGJA – INSPIRING SOUND 

“Saya tidak bisa”

Minimnya kemauan untuk mencoba juga menjadi salah satu representasi kecerdasan emosional rendah. Mungkin itu dapat ditemukan dalam frasa “saya tidak bisa”.

Kalimat ini menggambarkan seseorang memilih mundur duluan sebelum mencoba sesuatu. Mungkin bisa berupa tantangan. Padahal banyak dari tantangan yang sekaligus bisa menjadi kesempatan dan peluang bagus ke depannya.

“Anda membuatku merasa…”

Tidak bisa dipungkiri bahwa mudah untuk menggantungkan emosi kita kepada orang lain. Namun, jika kita cerdas secara emosional, kita paham bahwa tiada yang lebih bertanggung jawab atas respon emosional yang kita ambil selain diri kita sendiri.

Oleh karenanya, orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan menghindari kalimat “Anda membuatku merasa”. Mereka paham bahwa apapun yang terjadi, kendali atas segala respon yang diambil adalah diri mereka sendiri.

Baca juga : The Gorgeous 14th StarFM 101.3FM 

BMKG : Waspadai Hujan di Sejumlah Daerah Ini

Previous article

Sepekan Diluncurkan, Memoar Britney Spears Terjual 1,1 Juta Kopi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Lifestyle