Flash InfoLifestyle

Tur Toilet Semakin Diminati Turis di Tokyo

0
tur toilet
jibi

STARJOGJA.COM, LIFESTYLE –  Jangan kaget kalau Anda melihat sekelompok turis di Tokyo dengan antusias berfoto di depan tempat yang tidak lazim dikunjungi, toilet! Tur Toilet Semakin Diminati Turis di Tokyo

Pada awal musim semi baru-baru ini, empat turis tampak berfoto di sebuah bangunan putih berbentuk bola di sebuah taman kecil di Tokyo. “Hai toilet,” kata salah seorang turis, lalu melangkah masuk lewat pintu yang otomatis tertutup begitu ia berada di dalam toilet itu.

Keempat turis itu mengikuti tur toilet di kawasan Shibuya, Tokyo. Mereka masing-masing membayar 4.950 yen (lebih dari Rp520 ribu) untuk tur selama dua jam. Mereka yang mengunjungi sembilan dari 17 toilet umum avant-garde yang dibangun di distrik itu sejak 2020.

Takao Karino, turis 69 tahun asal Osaka mengatakan, “Tidak ada lagi hal yang seperti ini di Jepang, kan? Ini tidak biasa, unik, sejujurnya ini brilian. Saya juga benar-benar gembira dapat mengunjungi berbagai tempat wisata di Shibuya.”

Toilet bundar yang dikunjungi Karino itu adalah buah kreasi desainer Inggris Miles Pennington. Toilet lain yang mereka kunjungi dirancang oleh para arsitek Jepang terkemuka seperti Kengo Kuma, sang desainer stadion Olimpiade Tokyo yang telah direnovasi, dan peraih Penghargaan Pritzker, Tadao Ando.

Seorang pengunjung asal Prancis, Penelope Panczuk yang berusia 53 tahun mengatakan, “Di Amerika Serikat atau di Prancis, tempat asal saya, kita tidak begitu saja masuk toilet. Di sini di Tokyo, kita benar-benar senang masuk toilet karena tempatnya luar biasa bersih, aman dan masing-masing begitu berbeda satu sama lain sehingga setiap berkunjung rasanya hampir-hampir seperti menemukan tempat baru.”

Panczuk awalnya tertarik mengikuti tur itu karena menonton Perfect Days. Film yang mendapat nominasi Oscar yang digarap sutradara Jerman Wim Wenders ini berkisah tentang seorang pembersih toilet di Shibuya.

Proyek Toilet Tokyo, yang dimulai tahun 2020 oleh organisasi nirlaba The Nippon Foundation, merekrut para kreator untuk merombak 17 toilet umum di distrik Shibuya guna mempromosikan aksesibilitas dan keramahtamahan yang artistik. Toilet-toilet itu pada awalnya tidak dimaksudkan untuk menjadi destinasi wisata. Namun, pemerintah daerah Shibuya melihat ada peluang untuk memperluas daya tarik wisata daerah itu selain Shibuya crossing, tempat penyeberangan yang terkenal ramai di luar stasiun kereta Shibuya.

SUMBER : VOA Indonesia

Peringatan Hari Hemofilia, Sekitar 562 Warga Palestina Menderita Hemofilia

Previous article

Ini Film Konser K-Pop dengan Pendapatan Tertinggi 2024 

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info